Info Aceh Timur, Idi Rayeuk – Orangnya berkulit hitam manis, Sorotan matanya sedikit tajam, gaya bicara tegas tapi sangat ramah dan suka bergaul dengan siapa saja, dia bukan tokoh Publik atau pengusaha hebat, bukan juga artis yang dikenal banyak kalangan, tapi hari ini dia resmi sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DRPK) terpilih.
Adalah Zulfadli, (25) putra kelahiran Idi, 23 Juni 1994 yang dilantik 2 September 2019 lalu sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Aceh Timur ( DPRK ) bersama 39 orang lainnya, Zulfadli alias Oyong termasuk Anggota Dewan termuda Aceh Timur dan se-Aceh, Oyong begitu panggilan akrapnya terpilih melalui Partai Nasdem pimpinan Nyak Musa Husen dengan perolehan suara 1.273 dan suara kedua terbanyak dari lima anggota Dewan terpilih dari partai Nasdem.
Secara khusus kepada wartawan media ini, Rabu, 3 September 2019 Oyong mengisahkan, Awalnya disaat masa kampanye banyak orang meragukan berhasilan Oyong maraih kursi DPRK, bahkan tak sedikit juga yang meremehkannya serta mengejeknya kerana Oyong memilih Partai Nasional (Nasdem) sebagai ‘ Kenderaan’ politiknya.
Namun keraguan dan ocehan orang tidak membuat Putra pertama dari empat bersaudara pasangan Ilyas, SE-Nazariah, Spdi yang beralamat di Dusun Cot Geulumpang, Desa Lhok Dalam, Kecamatan Darul Ikhsan ini patah semangat, dengan dukungan kelompok pemuda, seperti sahabat Idi Rayeuk, Pemuda Bukit Itam, Rakan Setia Oyong dan niat tulus serta keseriusannya untuk membela hak rakyat membuat Oyong yakin dan percaya diri untuk terus berjuang.
Suami Herlayanti ini mengaku terjun ke duania politik sejak tahun 2014 lalu sebagai kader Partai Aceh (PA), lalu kenapa Oyong memilih Partai Nasdem saat mencalonkan diri sebagai Anggota DPRK ?, Oyong menjawab hanya ingin menjalin hubungan pilitik hingga ketingkat nasional.
Baca juga:
- Aceh Timur Siapkan Peserta MTQ XXXVIII Pidie Jaya
- IRT di Kota Langsa Jadi Korban Penyerangan dan Perampokan Oleh OTK
- Surat Perintah Penangkapan PM Israel Netanyahu Resmi Diumumkan ICC
- Donasi Warga untuk Calon Bupati Aceh Timur Iskandar Alfarlaky – Zainal Abidin
- Cegah Masuk Rohingya Pol Airud Aceh Timur Patroli Perairan Malam Hari
Atas terpilihnya sebagai anggota DPRK, Oyong berharap dapat termotivasi pemuda Aceh Timur dan Aceh lainnya untuk berkiprah di dunia Politik dan menjadi wakil Rakyat.
” Hari ini membuktikan bahwa saya mampu dan dipercayakan oleh Rakyat, saya yakin pemuda lainnya juga mampu berkiprah dalam politik “. Kata Oyong.
Lalu apa rencana Oyong selanjutnya?, selain menjalankan Fungsinya membahas anggaran, pengawasan, dan membuat aturan (Qanun) ?, Oyong akan berusaha membangun Aceh Timur dengan cara melobi ke berbagai Instansi hingga ke Pusat.
Selain itu, Oyong akan berjuang meningkatkan penghasilan petani dengan mengajak dinas terkait untuk berperan aktif dalam pemberdayaan, penyaluran bantuan tepat sasaran dan pembinaan petani secara berkelanjutan serta pendampingan yang maksimal.
Menurutnya, selama ini bantuan pemerintah kepada kelompok tani atau penerima lainnya bagaikan bantuan tak bertuan, setelah diluncurkan tidak ada evaluasi dan pengawasan sehingga banyak bantuan baik bantuan nonfisik maupun fisik disalahgunakan oleh penerima sehingga hasilnya nihil.
Tidak hanya itu, mengurangi pengangguran dengan cara memperjuangkan kehadiran perusahan industri hasil bumi juga menjadi program kerja Oyong ke depan. Oyong mencontohkan hasil kelapa, harga buah kelapa ditingkat agen lokal Rp 1.000 dan kelapa tersebut diangkut ke Kisaran, Medan, karena disana yang ada Pabrik pengolahan kelapa, sedangkan biaya angkut mencapai Rp 300 per kilogram (kg), ini juga sangat merugikan petani kita.
Dikatakan, dengan jumlah kelapa yang diangkut ke Medan, sudah sangat layak pemerintah Aceh Timur untuk mengundang investor atau mengajak pengusaha lokal untuk membangun pabrik pengolah kelapa di Aceh Timur dengan memberikan kemudahan administrasi dan jaminan keamanan.
Berbicara tentang Pemerintahan sekarang Oyong mengatakan banyak yang patut diapresiasikan, seperti pembangunan Pusat Pemerintahan, pemberdayaan petani dan nelayan serta keberhasilannya pembangunan Aceh Timur dibidang lainnya.
” Program Pemerintah sekarang patut dijempol, hanya saja kelemahannya seperti yang saya sebutkan diatas, yakni kurannya pengawasan dan pendampingan dari Dinas terkait, sehingga tingkat keberhasilan pemberdayaan ekonomi kecil”. Kata Oyong.
Diakhir cerita Oyong mengatakan, seandainya PNS dan Pegawai Non-PNS Aceh Timur semuanya menetap di Aceh Timur dirinya yakin kemajuan dan pertumbuhan ekonomi Aceh Timur akan lebih cepat, transaksi jual beli akan meningkat. (Romi/Isda)