Infoacehtimur.com, Internasional – Beredar kabar puluhan karyawan Google dipecat akibat memprotes keterlibatan perusahaannya dalam proyek Nimbus. Proyek ini merupakan proyek komputasi awan milik Pemerintah Israel dan militernya.
Puluhan karyawan yang dipecat itu terjadi usai menggelar aksi duduk 10 jam di dua kantor Google di California dan Kota New York, Amerika Serikat pada Selasa (16/4/2024).
“Malam ini, Google tanpa pandang bulu memecat lebih dari dua lusin pekerja, termasuk mereka di antara kami yang tidak berpartisipasi langsung dalam protes bersejarah yang berlangsung selama 10 jam di dua wilayah pesisir kemarin,” menurut sebuah unggahan di X oleh No Tech For Apartheid, sebuah kelompok yang vokal memprotes proyek Nimbus.
Baca juga: Banyak Cara dan Trik Melacak HP yang Hilang, Salah Satunya Memakai Aplikasi WhatsApp dan Google
Baca juga: Beredar Kabar! Instagram, WhatsApp dan Google Bakal di Blokir 5 Hari
Kepala Keamanan Global Google, Chris Rackow, menekankan kebijakan nol toleransi perusahaan terhadap perilaku pengunjuk rasa dalam memo yang dikirimkan kepada seluruh karyawan yang juga beredar di media sosial.
“Perilaku seperti ini tidak mendapat tempat di tempat kerja kami dan kami tidak akan membiarkannya,” ujar Chris.
Setelah adanya penyelidikan, kata Chris, pihaknya segera memutuskan hubungan kerja dengan 28 karyawan yang diketahui terlibat. “Kami akan terus menyelidiki dan mengambil tindakan jika diperlukan,” tambahnya.
Sebagai tanggapan, No Tech For Apartheid mengutuk tindakan tersebut dan menyebutnya sebagai “tindakan pembalasan yang mencolok”.
Baca juga: Google Indonesia Buka 34 Lowongan Kerja di Indonesia untuk Lulusan S1, Buruan Daftar
Baca juga: Google Kembali Buka Beasiswa Ilmu komputer
“Tindakan pembalasan yang mencolok ini adalah indikasi nyata bahwa Google lebih menghargai kontrak senilai 1,2 miliar dolar dengan pemerintah dan militer Israel yang melakukan genosida dibandingkan pekerjanya sendiri,” kata kelompok tersebut, seperti dilansir melalui ANTARA.
Pemecatan tersebut, yang terjadi hanya beberapa jam setelah polisi menahan sembilan karyawan selama protes duduk di Sunnyvale, California, dan sebuah kantor di New York, telah menimbulkan gelombang kontroversi di dalam dan di luar perusahaan.
Proyek Nimbus
Proyek Nimbus mencakup sistem awan dan pembelajaran mesin yang memungkinkan penyimpanan data, pengumpulan, analisis, identifikasi motif dan fitur dari data, serta prediksi potensi data dan motif. Kontrak senilai 1,2 miliar dolar untuk proyek ini ditandatangani pada April 2021 antara Israel, Google, dan Amazon.
Halaman Selanjutnya