Infoacehtimur.com, Aceh Timur – PT Pembangunan Aceh (PEMA) melakukan kunjungan ke lokasi pengelolaan komoditi sulfur di Aceh Timur untuk memastikan bahwa aktivitas pengelolaan sulfur berjalan sesuai dengan SOP dan kajian lingkungan.
Direktur Keuangan dan Umum PT PEMA, Dr (C) Teungku Muhammad Nur MSi, mengatakan bahwa kunjungan tersebut bertujuan untuk memantau langsung aktivitas pengelolaan komoditi tersebut.
“Kita turun langsung ke lapangan, bertemu langsung dengan para pimpinan daerah dan masyarakat. Alhamdulillah, tidak ada kendala yang berarti,” kata Teungku Muhammad Nur pada Jumat, 9 Mei 2025.
PT PEMA telah mengelola komoditi sulfur di Aceh Timur sejak 2020 hingga 2025, dengan rata-rata produksi bahan mentah sulfur sebanyak 500 ton per bulan. Limbah sulfur ini diperoleh dari proses produksi Central Processing Plant (CPP) PT Medco E&P Malaka.
Baca Juga: Cegah Kerusakan Pipa, BPMA dan Medco E&P Malaka Lakukan Intelligent Pigging
Baca Juga: Laba Bersih MEDCO Rp 1 Triliun Lebih Selama Januari-April 2024
Teungku Muhammad Nur menambahkan bahwa mayoritas pekerja di lokasi pengelolaan sulfur adalah warga Aceh Timur, dengan hanya sekitar 3 orang yang berasal dari kantor pusat.
“Kita apresiasi kepada pekerja yang tetap menjaga SOP dan lingkungan. Demikian juga dukungan yang besar dari para pimpinan daerah. Kita berharap aktivitas ini mampu memberdayakan para pekerja, terutama warga Aceh Timur,” kata Teungku Muhammad Nur.
Dengan pengelolaan sulfur yang sesuai SOP dan kajian lingkungan, PT PEMA berharap dapat terus meningkatkan produksi sulfur di Aceh Timur dan memberdayakan masyarakat lokal.