Setelah penyampaian sambutan oleh Haji Uma, para tenaga honorer dan THL yang hadir secara bergantian menyampaikan aspirasinya melalui masing-masing perwakilan bidang profesi.
Menariknya, seorang bidan yang mendapat kesempatan pertama menyampaikan aspirasi malah mengaku dirinya bersatus PNS, namun kehadirannya mewakili para honorer dan THL di puskesmasnya mengabdi.
“Saya bersatus PNS, namun dalam hal ini mewakili para nakes di puskesmas Muara Dua. Pengabdian para honorer dan THL sangat luar biasa dengan insentif yang tidak seberapa. Adanya kebijakan ini berdampak pada layanan di puskesmas, kedepan mereka tidak lagi dapat intensif. Padahal tidak lama lagi akan menyambut puasa dan idul fitri”, ujar Amna Yusra memohon perhatian Haji Uma sembari menitikkan air mata.
Sementara Riana, seorang honorer di Dinkes Kota Lhokseumawe berharap agar tenaga honorer yang telah mengabdi lebih 20 tahun diprioritaskan dan jika bisa tidak lagi di uji tapi langsung diangkat jadi honor daerah. Bahkan mereka siap untuk tidak digaji tahun depan, tapi mendapat SK tahun mendatang.
Riana menyampaikan jika honorer golongan kategori 2 masih tersisa 20 orang dan mereka berharap diprioritaskan dan dihargai. Dirinya juga mengaku sudah sering mediasi dengan DPRK namun tidak ada titik terang.
- Baca juga:
- Fadlullah Ditunjuk Menjadi Ketua DPD Partai Gerindra Aceh, Haji Uma Berikan Selamat.
- Haji Uma: 10 dari 11 Nelayan asal Aceh Timur yang Ditangkap di Thailand Sudah Bebas.
- Warga Cot Matahe Mbang Blokir Akses Jalan ke Kecamatan Geurudong Pase, Haji Uma Terjun langsung ke Lokasi
Penyampaian Riana sempat mengagetkan Haji Uma, karena ternyata masih ada sisa honorer kategori 2 di wilayah kerja Pemko Lhokseumawe.
“Honorer K-2 mestinya telah selesai, tapi ternyata masih ada tersisa. Ini mesti menjadi perhatian pemerintah untuk dituntaskan”, ujar Haji Uma menyikapi.
Menutup proses pertemuan, Haji Uma kembali menegaskan bahwa kapasitas dirinya hanya menampung dan selanjutnya menindaklanjuti aspirasi para honorer dan THL. Dirinya juga menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan aspirasi yang diterimanya tersebut sesuai kapasitas dan ketentuan yang berlaku.
“Saya berkomitmen untuk menindaklanjuti aspirasi dari ibu dan bapak semua sesuai dengan kapasitas dan ketentuan yang berlaku. Dalam hal ini saya juga menyarankan agar menjaga soliditas dan persatuan gerakan advokasi ini”, tutup Haji Uma. ***