INFOACEHTIMUR.COM | Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, biasa disingkat MBS, menyebut Israel sebagai “sekutu potensial”. Sang pangeran juga mengatakan bahwa dia ingin menyelesaikan permasalahan dengan Iran.
“Bagi kami, kami berharap konflik antara Israel dan Palestina dapat diselesaikan,” kata sang pangeran dalam wawancara dengan media bulanan Amerika Serikat, The Atlantic, menurut transkrip yang dikeluarkan oleh kantor berita resmi Saudi, Saudi Press Agency (SPA).
“Kami tidak melihat Israel sebagai musuh, kami melihat mereka sebagai sekutu potensial, dengan banyak kepentingan yang dapat kami kejar bersama… Tetapi kami harus menyelesaikan beberapa masalah sebelum mencapai itu,” ujar pemimpin de facto Arab Saudi berumur 36 tahun itu seperti diberitakan kantor berita AFP, Jumat (4/3/2022).
Arab Saudi tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Namun, pada tahun 2020, dua negara Teluk: Bahrain dan Uni Emirat Arab menormalisasi hubungan dengan negara Yahudi tersebut.
Kesepakatan normalisasi yang ditengahi Amerika Serikat itu membuat marah Palestina, yang mengutuknya sebagai “tikaman dari belakang”.
Sementara itu, pada saat yang sama, hubungan Arab Saudi dengan musuh bebuyutan Israel, Iran, menunjukkan tanda-tanda perbaikan dengan beberapa putaran pembicaraan yang diselenggarakan oleh Irak.
“Mereka adalah tetangga. Tetangga selamanya. Kami tidak bisa menyingkirkan mereka, dan mereka tidak bisa menyingkirkan kami,” kata MBS tentang Iran.
“Jadi lebih baik bagi kami berdua untuk menyelesaikannya dan mencari cara agar kami bisa hidup berdampingan,” kata MBS menurut transkrip wawancara The Atlantic.
“Mudah-mudahan, kami dapat mencapai posisi yang baik bagi kedua negara dan akan menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi negara ini dan Iran,” imbuh Putra Mahkota Saudi itu.
Arab Saudi telah berulang kali mengatakan akan tetap berpegang pada posisi Liga Arab yang telah berusia puluhan tahun untuk tidak menjalin hubungan resmi dengan Israel sampai konflik dengan Palestina diselesaikan.
Pangeran Mohammed, bagaimanapun, tampak lebih terbuka terhadap Israel daripada ayahnya, Raja Salman, dengan mengizinkan pesawat-pesawat komersial Israel melewati wilayah udara Saudi./Detikcom/