Info Aceh Timur, Internasional – Ditengah konflik yahudi Israel dan Hamaz, Mohammed al-Ghandour dan kekasihnya, Shahad melangsungkan pernikahan di sebuah tenda pengungsian di Rafah, pada Kamis 18 Januari 2024.
Pernikahan yang indah itu, mereka hanya mengundang sekelompok kecil kerabat yang berhasil meninggalkan Kota Gaza, Palestina, setelah rumah-rumah mereka dibom Israel.
Mereka menggelar pernikahan itu di tempat pengungsian di ujung paling selatan Jalur Gaza dekat Mesir, di dalam tenda, Shahad yang mengenakan gaun putih dan kerudung dengan sulaman merah tradisional.
Shahad kemudian mengangkat tangannya dan Ghandour memasangkan cincin di atasnya. Pasangan ini berasal dari Kota Gaza di utara daerah kantong kecil tersebut, tempat terjadinya pemboman besar-besaran oleh Israel dan pertempuran terburuk antara Israel dan Hamas sejak perang dimulai pada 7 Oktober.
BACA JUGA: 100 Hari Perang Gaza: 23.843 Korban Tewas, Konflik Meluas Sampai ke Negeri Yaman
BACA JUGA: Rumah Sakit Jadi Incaran Rudal Israel, Puluhan Ribu Penduduk Tinggalkan Gaza
Rumah keluarga Ghandour dan keluarga Shahad hancur akibat serangan udara Israel, kata mereka, dan mereka kehilangan sepupu serta anggota keluarga lainnya dalam pemboman tersebut.
“Kebahagiaan saya mungkin di angka 3%, tapi saya akan mempersiapkan diri untuk istri saya. Saya ingin membuatnya bahagia,” kata Ghandour, seperti dikutip Infoacehtimur.com, dari ArabNews.
Saat sorakan dan tarian menyemarakkan pesta pernikahan kecil, di sekelilingnya, orang-orang sibuk dengan rutinitas harian di antara tenda-tenda di atas pasircucian mencari makanan atau menjemur cucian.***