Close Menu
    info terkini

    Lagi, Kapal Motor Nelayan Aceh Timur Tenggelam di Selat Malaka, Beberapa ABK Belum Ditemukan Katanya

    July 22, 2025

    Cabuli Anak Tiri, Pria di Indra Makmur Diamankan ke Polres Aceh Timur

    July 22, 2025

    Bupati Al-Farlaky: Ibunda Saya Adalah Guru Terbaik dan Penyemangat Hidup

    July 22, 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram
    INFO ACEH TIMUR
    REDAKSI
    • Aceh
      • Info Utama
      • Aceh Tamiang
      • Aceh Utara
      • Kota Langsa
    • Aceh Timur
      • Breaking News
      • DPRK Aceh Timur
    • Nasional
      • Beasiswa
    • Internasional
      • Autotekno
    • Humaniora
      • Citizen
      • Opini
      • Sejarah
    • Info Loker
    • Indeks Berita
    INFO ACEH TIMUR
    • Aceh
    • Aceh Timur
    • Nasional
    • Internasional
    • Humaniora
    • Info Loker
    • Indeks Berita
    Home > Saat Kombatan GAM Ramai-ramai Dukung Om Bus-Syech Fadhil
    Aceh

    Saat Kombatan GAM Ramai-ramai Dukung Om Bus-Syech Fadhil

    RedaksiOctober 22, 2024
    Share: WhatsApp Facebook Twitter
    Share
    WhatsApp Facebook Twitter Copy Link

    Ini bentuk perlawanan akar rumput atau sirine alarm tanda pengelolaan organisasi mantan kombatan itu sedang tak baik-baik saja.

    PUBLIK Aceh gempar saat ratusan GAM di Wilayah Batee Liek Kabupaten Bireuen menyatakan dukungan untuk Bustami Hamzah dan HM Fadhil Rahmi sebagai gubernur dan wakil gubernur Aceh di pilkada 2024, beberapa waktu lalu.

    Rakyat Aceh terkejut. Dan mungkin public di tingkat nasional juga terkejut. Ini karena KPA selaku organisasi mantan kombatan GAM, selama ini dikenal sebagai motor utama bagi Partai Aceh dan PNA, dalam memenangkan pesta demokrasi di Aceh selama ini.

    Dalam beberapa perhelatan pilkada Aceh, kekuatan KPA memang terpecah dalam dua kubu besar, yaitu PA dan PNA. Kondisi itu terjadi karena dua tokoh besar ‘ideologi’ maju melalui pasangan terpisah.

    Pada Pilkada 2012, kekuatan KPA motor Partai Aceh yang mengusung ‘Zaini Abdullah-Muzakir Manaf’ memenangkan pilkada Aceh. Kemudian pada Pilkada 2017 lalu, giliran KPA motor PNA yang mengusung ‘Irwandi Yusuf-Nova Iriansyah’ yang memenangkan pilkada.

    Namun, dalam Pilkada 2024 ini, perpecahan ini seharusnya tak terjadi. Pasalnya, baik PA dan PNA, dua Parlok yang sama-sama dimotori para kombatan GAM, sama-sama mengusung Muzakir Manaf dan Fadhlullah sebagai Cagub Cawagub di pilkada 2024.

    Saat Irwandi mendukung Muzakir Manaf-Dek Fadh. Ratusan mantan kombatan GAM di Bireuen justru menyatakan dukungannya untuk Bustami Hamzah dan Syech Fadhil di Pilkada 2024.

    Mantan Menhan GAM Zakaria Saman juga sebelumnya menyatakan dukungan ke Bustami-Syech Fadhil.

    “Meunyoe keudroneuh, meski meurangkak lon keurja,” kata Apa Karya.

    Pernyataan tersebut disampaikan Apa Karya dalam bahasa Aceh. Artinya, ‘kalau untuk anda (Bustami-red), meski tertatih-tatih saya kerja (pemenangan-red).”

    Tidak hanya Apa Karya, mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Libya, Saifudin Hasyem alias Din Kapla juga menyatakan dukungan yang sama. Din Kapla meminta seluruh kombatan GAM di Aceh, khususnya wilayah Peurelak untuk mendukung pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur Bustami Hamzah dan Fadhil Rahmi.

    Hal itu disampaikan Din Kapla saat Bustami Hamzah bersilaturahmi dengan relawan Ombus-Syech Fadhil di Peureulak, Aceh Timur, Jumat, 11 Oktober 2024.

    “Kalau bisa, kita dukung nomor 01 untuk menang, jangan sampai kalah,” kata Din Kapla.

    Din Kapla menyebutkan fokus saat ini adalah bekerja keras untuk memenangkan Bustami Hamzah dan Fadhil Rahmi dalam pemilihan gubernur (Pilgub) 2024.

    Menurut Din Kapla, harapan perubahan tidak perlu disampaikan sekarang, sebab yang terpenting untuk paslon gubernur dan wakil gubernur Bustami Hamzah dan Fadhil Rahmi demi masa depan Aceh yang lebih baik.

    “Tujuannya agar Aceh bisa berubah lebih baik. Jika Aceh berubah, Insya Allah kehidupan rakyat juga akan lebih sejahtera,” ujarnya.

    Din Kapla juga mengingatkan agar tidak lagi mengulangi kesalahan yang sama seperti yang pernah terjadi sebelumnya.

    “Kami tidak mau lagi mengulangi perbuatan yang sama selama ini,” pungkasnya.

    Dukungan yang sama juga disampaikan oleh sekitar 500-an mantan kombatan GAM Batee Iliek, Bireuen, mendeklarasikan dukungan untuk pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Aceh nomor urut 1, Bustami Hamzah – Fadhil Rahmi. Deklarasi disampaikan di hadapan Bustami Hamzah yang hadir di aula Hotel Matang Raya, Peusangan, Bireuen, Jumat, 18 Oktober 2024.

    Turut hadir dalam deklarasi sejumlah eks kombatan GAM yang cukup dikenal seperti alumni Libya Mahdi (Bungong Jambe) Jeunib dan Jamal alias Ceng. Hadir juga Teungku Belawan yang merupakan adik sepupu Panglima GAM Teungku Abdullah Syafii.

    Hadir juga Ismuhar alias Mancong, seorang desertir polisi yang melarikan sembilan pucuk senjata api laras panjang dari Polres Aceh Tengah pada tahun 1999.

    Ketua Relawan Om Bus-Syech Fadhil Kabupaten Bireuen, Teungku Saifuddin alias Keuchik Pon, meminta Mancong berbicara mewakili eks kombatan GAM Wilayah Batee Iliek.

    Mancong yang juga mantan Panglima GAM Daerah II, Wilayah Batee Iliek, menyampaikan meskipun damai Aceh telah berusia 20 tahun, kesejahteraan mantan kombatan masih jauh dari harapan. Masih banyak para pejuang GAM yang hidup dalam kondisi tak menentu.

    “Bila melihat ke belakang, tepatnya setelah berakhirnya konflik, politik yang terjadi yaitu peugah panggang manok, rupajih sie iték. Janji 1000 janji, yang banyak justru pedagang; pengangguran di dalam gang,” kata Mancong, yang disambut tepuk tangan rekan-rekan seperjuangannya yang hadir di sana.

    Mancong mengatakan Bustami Hamzah dan Fadhil Rahmi merupakan harapan baru bagi rakyat Aceh. Keduanya merupakan kombinasi birokrat dan aktivis Islam yang sangat cocok menjadi pemimpin Aceh periode 2025-2030.

    Mancong menyebutkan banyak mantan kombatan GAM yang mencintai Bustami. Ia berharap demikian juga Bustami, membalas cinta itu dengan aksi nyata.

    “Perhatikanlah kami. Karena kami sudah terlalu lama kecewa. Saya mendukung Pak Bus bukan karena uang, tapi memimpikan Aceh dipimpin oleh pemimpin yang memahami dengan baik tata pemerintahan, mengerti undang-undang, serta memiliki pengetahuan yang baik tentang tata kelola pemerintahan,” kata Mancong.

    Selang beberapa hari, giliran anggota Komite Peralihan Aceh (KPA) menyatakan dukungan untuk calon gubernur dan wakil gubernur, Bustami Hamzah dan Syech Fadhil, untuk pilkada 2024, di Tamiang.

    Deklarasi dukungan tersebut berlangsung di kantor RKB Tamiang, Sabtu 19 Oktober 2024. Murtala mewakili para kombatan, mengatakan bergabungnya mereka dalam barisan Om Bus dan Syech Fadhil, adalah keputusan setelah pemikiran mantap.

    “Kami ini adalah anak kandung GAM, yang telah dilupakan oleh ayah kandung. Mungkin Ayah kandung sudah memiliki istri tiri sehingga melupakan kami,” ujar Murtala.

    Sejumlah mantan kombatan yang hadir, kata Murtala, adalah mereka yang dilupakan selama ini. Mayoritas yang hadir adalah para pekerja tambak.

    “Mungkin kalau bukan semalam debit air sungai sedang tinggi, bisa jadi hari ini yang datang lebih ramai,” kata Murtala.

    Murtala meminta agar Om Bus dan Syech Fadhil, jika memperoleh kemenangan nanti, untuk tidak mengulang kesalahan yang sama.

    “Salah satu contohnya pak, dalam perjanjian, harusnya setiap kombatan berhak memperoleh tanah dua hektare perorang saat damai. Saya tidak daerah lain, tapi di Tamiang hingga saat ini tidak ada. Kami berharap hal ini tolong diperjuangkan,” ujar Murtala.

    Terbaru, mantan kombatan GAM Pidie yang tergabung dalam Forkab (Forum Komunikasi Anak Bangsa) juga mendeklarasikan dukungan untuk Bustami Hamzah – Fadhil Rahmi (Syech Fadhil). Deklarasi dukungan bersamaan dengan peresmian posko pemenangan Forkab Aceh untuk Bustami – Syech Fadhil di Bambi, Pidie, Minggu sore, 20 Oktober 2024.

    Di hadapan Bustami Hamzah, Ketua Umum Forkab Aceh M Nasir Lado mengatakan pihaknya mendukung Bustami Hamzah lantaran sudah hampir 20 tahun Aceh damai namun pihaknya belum merasakan kesejahteraan seperti para elite GAM lain.

    “Sudah hampir 20 tahun perdamaian, namun eks kombatan GAM di Pidie belum merasakan nikmat perdamaian,” kata Nasir Lado.

    Bustami Hamzah Bustami Hamzah - Fadhil Rahmi Pilkada
    Follow on Google News
    Highlights

    Lagi, Kapal Motor Nelayan Aceh Timur Tenggelam di Selat Malaka, Beberapa ABK Belum Ditemukan Katanya

    zakariaJuly 22, 2025

    Infoacehtimur.com, Aceh Timur – Sebuah kapal motor nelayan dilaporkan tenggelam di Selat Malaka pada (22/7),…

    Cabuli Anak Tiri, Pria di Indra Makmur Diamankan ke Polres Aceh Timur

    July 22, 2025

    Bupati Al-Farlaky: Ibunda Saya Adalah Guru Terbaik dan Penyemangat Hidup

    July 22, 2025
    Media Sosial Kami
    • Facebook
    • YouTube
    • TikTok
    • Channel WA
    • Twitter
    • Instagram
    INFO this WEEK

    Bupati Aceh Timur Imbau Aparatur Gampong dan Kecamatan Tak Terbitkan Surat Tanah Sporadik

    July 13, 2025

    Beasiswa Unggulan Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

    July 20, 2025

    Tak Ada Perhatian Sejak 2022, Jembatan Penghubung 4 Desa di Tinjau Langsung Bupati Alfarlaky

    July 14, 2025
    INFO ACEH TIMUR

    Portal Berita Aceh Timur dan Dunia

    Facebook Instagram YouTube WhatsApp
    • Beranda
    • Tentang Kami
    • Redaksi
    • Privacy Policy
    Terpopuler

    Bupati Aceh Timur Imbau Aparatur Gampong dan Kecamatan Tak Terbitkan Surat Tanah Sporadik

    July 13, 20256,338
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Beranda
    • Tentang Kami
    • Redaksi
    • Privacy Policy
    Copyright © 2018 - 2025 PT. Info Aceh Utama.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.