Infoacehtimur.com | Aceh – Musibah terbaliknya bus Sempati Star di tikungan tajam Jalan Medan – Banda Aceh, Gampong Alue Itam, Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur, Sabtu (30/5/2022) pagi subuh, masih menyisakan duka dan luka bagi Maisara M Nur (50).
Hingga Jumat (10/6/2022), Maisara masih harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainoel Abidin Banda Aceh.
Maisarah yang pada laporan awal hanya menderita sesak napas, belakangan diketahui mengalami patah tulang rusuk.
“Kata dokter, Insya Allah Senin ini akan dioperasi,” kata Maisara menjawab Serambinews.com yang mengunjungi di ruang perawatan Zam Zam 3 RSUD Zainoel Abidin, Banda Aceh, Jumat sore tadi.

Baca Juga:
- Polisi Minta Sopir Bus Simpati Star Terguling di Aceh Timur Menyerahkan Diri
- Tujuan Medan, Bus Simpati Star Terbalik di Aceh Timur Sopir Melarikan Diri
- Semburan Api di Gerobak Pentol, Lukai 6 Orang Kini di RS Zubir Mahmud
“Kalau sesak, abang langsung panggil perawat, dipakaikan alat ini baru terasa lega,” ujarnya menunjuk ke salah satu alat pernapasan yang diletakkan di atas meja di samping ranjangnya.
Belum Pernah Dijenguk
Samsuri yang juga menjadi salah satu penumpang dalam bus nahas itu, berbagi cerita panjang lebar tentang musibah yang menimpa dia dan istrinya.
Samsuri mengatakan, dirinya hanya mengalami beberapa luka ringan, sehingga bisa menyelamatkan istrinya dan beberapa penumpang lain yang terluka.
Baca Juga:
- Dumtruck Terguling Timpa Tiang Listrik, Warga Lokop Lampu Mati Total
- Moto Jumbo Sarat Penumpang Tabrak Truk Sampah di Aceh Timur, 6 Orang Terluka
- Minim Penerangan, Mobil Xenia Tabrak Trotoar Tikungan Lhok Nibong Aceh Timur
Menurutnya, ada satu hal yang patut disesalkan dalam musibah itu, yakni ketidakhadiran pihak pengelola armada bus Sempati Star atau Sepakat Grup untuk menjenguk korban, terutama istrinya yang sudah 11 hari dirawat, sejak di RSUD Langsa hingga RSUDZA Banda Aceh.
“Menurut saya, kalau soal kecelakaan itu adalah musibah, sudah resiko di jalan raya. Tapi yang patut disesalkan adalah ketidakhadiran pihak bus. Selain tentunya faktor-faktor lain yang patut diduga menjadi penyebab kecelakaan,” kata dia.
Hingga berita ini diturunkan, Serambinews.com belum mendapatkan keterangan dari pihak Sempati Star terkait pengakuan Maisara dan Samsuri yang mengaku belum pernah dijenguk oleh pihak armada pengangkutan penumpang itu.
Serambinews.com sudah mengirimkan beberapa poin hal yang perlu dikonfirmasikan ke Rusfaliady, salah satu pengurus Sempati Star yang nomor HPnya diberikan oleh keluarga Maisarah M Nur.
Hingga berita ini diturunkan pukul 22.10 WIB, pesan yang dikirim ke saluran WhatsApp tersebut masih berconteng satu.
Baca Juga:
- Breaking News: Kecelakaan Beruntun di Gampong Matang Neuheun Libatkan Tiga Mobil Hingga Sepeda Motor
- Breaking News: 3 Bocah Tingkat SLTP Kecelakaan Kecelakaan di Simpang Ulim
- Breaking News : Jembatan Gantung Desa Awe Geutah, Ambruk
Batal Berangkat Kerja
Selain soal belum dijenguk oleh pihak Sempati Star, Samsuri juga mempertanyakan kompensasi dari biaya tiket ke Medan yang batal karena kecelakaan.
“Saya dan istri berangkat ke Medan untuk selanjutnya ke Kualanamu. Kami akan melanjutkan perjalanan ke Kalimantan, karena saya sudah harus masuk kerja setelah liburan Idul Fitri kemarin,” kata Samsuri.
Karena musibah itu, Samsuri pun sudah menghubungi perusahaan tempatnya bekerja untuk meminta dispensasi.
“Sangat sedih rasanya, saya tidak bisa masuk kerja karena musibah ini, tapi pihak bus malah tak peduli sama sekali,” ujarnya.
Samsuri ST juga menyampaikan beberapa kejanggalan sebelum bus berangkat.
Baca Juga:
- Di Aceh Berangkat Haji Mengelola Secara Sendiri? Ini Faktanya
- Muscab PKB Aceh Timur, Iskandar Istanbul Terpilih Jadi Ketua Periode 2022 – 2027
- Titik Rawan Kecelakaan Lalu Lintas Aceh Timur Yang Harus Diwaspadai Pengendara
Di antaranya, dia membeli tiket bus tronton, tapi ternyata diberangkatkan dengan bus biasa.
Selain itu, dia merasa ada kejanggalan pada bus yang ditumpanginya, karena terasa oleng saat di jalan raya, serta beberapa tempat duduk dalam kondisi rusak.
Selain itu, bus itu juga sempat satu kali balik ke terminal Lhokseumawe, setelah berjalan belasan kilometer, karena alasan tertinggal paket kiriman di loket, di terminal Lhokseumawe.
Tak hanya itu, bus juga sempat berencana balik ke terminal Lhoksukon, lagi-lagi alasan karena tertinggal paket kiriman.
Tapi karena diprotes oleh sejumlah penumpang, sopir membatalkan niatnya.
“Saya tidak ingat persis bagaimana kejadiannya, tapi sempat mendengar kernet berteriak seperti memperingatkan sopir, apakah ke luar jalur atau bagaimana,” kata Maisara menceritakan peristiwa itu.
Menurutnya, saat itu suaminya sedang tertidur pulas di sampingnya.
“Hanya itu saja yang saya dengar, terus semuanya gelap. Saat terbangun, saya ke luar melalui jendela pintu sopir,” kata dia.
Saat itu, lanjut Maisara, dia juga sempat melihat satu unit mobil pikap melintas, tapi tidak berhenti.
“Saya perkirakan sopir mobil itulah yang memberitahukan musibah yang kami alami ke pihak puskesmas, karena beberapa saat kemudian sudah datang pertolongan dan pihak medis,” katanya.
Menurutnya, para korban awalnya dibawa ke Puskesmas Rantau Selamat Kota Langsa.
“Para pegawai Puskesmas sangat sigap menangani pasien, terutama yang mengalami luka berat.
Sepertinya mereka sudah sangat paham dalam menangani insiden kecelakaan lalu lintas,” kata Samsuri yang ikut menolong beberapa korban luka berat, setelah terlebih dahulu menangani istrinya.
Ia juga memuji penanganan di RSUD Langsa juga sangat profesional dalam menangani pasien kecelakaan.
“Memang musibah itu bisa terjadi di mana-mana, dan kita memang harus siap menghadapinya dalam segala situasi. Terima kasih kepada pihak medis dan aparat kepolisian yang telah sigap membantu kami, korban kecelakaan.
Hanya satu yang saya sesalkan, yaitu ketidakhadiran pihak bus untuk melihat kondisi kami para korban ini,” pungkas Samsuri.
Kilas Balik Kecelakaan Sempati Star
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 21 orang harus menjalani rawat inap di RSUD Langsa, setelah insiden terbaliknya bus Sempati Star di tikungan tajam Jalan Medan – Banda Aceh, Gampong Alue Itam, Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur, Sabtu (30/5/2022) subuh.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi | Sumber: Serambinews



