Di tengah kegelapan malam, Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky, menaiki mobil plat BL 1 D Dabel cabin Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), berani menempuh jalan ekstrim menuju Pante Bidari. Medan yang berat tak menghalangi niatnya untuk menemui warga yang terdampak banjir.
Di Desa Sah Raja dan Sijudo, senyum anak-anak pengungsi menyambut kedatangannya. Mereka berlarian mendekat, menggenggam tangan orang tua, dan memancarkan keceriaan di tengah kesulitan.
Bupati Al-Farlaky berjongkok, menyapa, dan berbincang dengan anak-anak, menanyakan kabar dan sekolah mereka.
“Anak-anak adalah kelompok paling rentan saat bencana. Mereka harus tetap merasa aman dan diperhatikan,” ujarnya.
Kunjungan ini menjadi penguat moral bagi warga. Akses yang sulit dan jarak yang jauh tidak menghalangi Bupati untuk melihat langsung kondisi rakyatnya.
Warga setempat mengaku terharu karena pemimpin daerah datang langsung ke lokasi.
“Kami merasa tidak sendiri. Anak-anak senang, kami pun merasa diperhatikan,” katanya.
Di akhir kunjungan, Bupati kembali menyempatkan diri menyapa anak-anak pengungsi. Senyum mereka menjadi penanda bahwa perhatian dan kehadiran pemimpin di tengah bencana memiliki arti besar, bukan hanya soal bantuan, tetapi juga soal harapan.
Bupati Al-Farlaky, sosok yang tidak mengenal lelah dan patah arang, dengan gerakan nahkodanya yang tegas, menunjukkan misi kemanusiaan yang nyata untuk rakyat Aceh Timur.

