Infoacehtimur.com, Humanity – Serangan udara terbaru yang secara biadab dilakukan militer zionis Israel di sebuah kamp di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan, Palestina pada Ahad (26/5/2024).
Sebagaimana diungkapkan Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East/UNRWA) telah menyebabkan sekurangnya 200 warga terbunuh.
Direktur Komunikasi UNRWA, Juliette Touma, menurut laporan Kantor Berita “Anadolu” yang dikutip dari ANTARA di Jakarta, Kamis (30/5) kepada wartawan saat konferensi pers secara virtual menyampaikan gambaran suram tersebut.
“Menurut beberapa sumber medis asing yang berbicara kepada tim kami, sedikitnya 200 orang, termasuk perempuan dan anak-anak, tewas dalam serangan tersebut,” katanya.
BACA JUGA: Mahkamah Internasional Putus Perkara Serangan Israel ke Rafah Hari Ini
BACA JUGA: Aksi Bela Palestina di Aceh, Perjuangkan Kemerdekaan Palestina: Jatuhi Sanksi Terhadap Zionis Israel
Menggarisbawahi akibat serangan yang “sangat besar”, Touma menekankan bahwa peristiwa tersebut “secara umum menambah rasa takut akan kematian”.
Menurut Touma, pengungsian masih berlangsung, mengingat lebih dari satu juta orang telah meninggalkan Kota Rafah sejak 6 Mei.
Touma mengindikasikan bahwa mereka sebelumnya sudah mengungsi di berbagai lokasi, tetapi pemboman besar-besaran di daerah itu terus berlanjut.
Ia menambahkan bahwa hanya 200 truk bantuan yang dapat masuk ke wilayah tersebut dalam tiga pekan terakhir.
“Tentunya terjadi penurunan di tengah kebutuhan kemanusiaan masyarakat, karena jumlah kebutuhan terus bertambah”. “Yang dibutuhkan Gaza adalah 500 truk dan jumlah itu harus gabungan pasokan komersial dan pasokan kemanusiaan,” katanya.
Sedikitnya 45 orang, kebanyakan perempuan dan anak-anak, tewas dan hampir 250 orang terluka akibat serangan Israel.
Ledakan juga terjadi di dekat pangkalan logistik UNRWA di Tal al-Sultan, menurut Kantor Media Pemerintah yang berbasis di Gaza.
Perang Israel di Gaza yang sudah berlangsung selama delapan bulan telah menyebabkan lebih dari 36.000 orang terbunuh dan 81.100 orang lainnya terluka.
Kampanye militer Israel telah menghancurkan sebagian besar wilayah kantong berpenduduk 2,3 juta orang dan menyebabkan sebagian besar warga sipilnya kehilangan tempat tinggal dan berisiko kelaparan.
Serangan terbaru pada Ahad (26/5) terjadi meski terdapat keputusan Mahkamah Internasional (ICJ) yang memerintahkan Israel untuk menghentikan serangannya di Kota Rafah, yang menjadi tempat perlindungan bagi satu juta lebih warga Palestina.***
Sumber : Sudutpandang.id | Editor : ILham