Infoacehtimur.com / Aceh Timur – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia, Aceh Timur, Musyawir, mendorong Pemkab Aceh Timur segera membuka Kawasan Ekowisata atau Wisata Hutan Tropis di kawasan Lokop Kec. Serbajadi.
Hutan di kawasan perbatasan Aceh Timur dengan Gayo Lues ini dinilai punya daya pikat tinggi untuk dijadikan destinasi ekowisata, karena hutan pegunungannya relatif masih alami dan menjadi habitat beberapa satwa langka dilindungi.
“Dinas Kehutanan, Lingkungan Hidup dan dinas terkait lainnya mesti bersinergi memberdayakan aset ini agar tetap terjaga dan lebih bermanfaat untuk masyarakat luas. Bila perlu buat kios dan sejumlah taman mini di pinggir jalan, sehingga bisa memberdayakan ekonomi masyarakat lokal sekaligus menjadi rest area bagi penggunq Jalan Lintas Peureulak-Lokop-Blangkejeren,” saran Musyawir.
Baca juga:
- Geger! Nelayan Ditemukan Meninggal Dunia di Hutan Mangrove Kuala Langsa.
- Wanita Ini Gunakan Trik Pura-pura Mati Lantaran Demi Bebas Dari Kejaran Hutang.
- Akibat Tidak Terurus, Tower Hutan Mangrove Kuala Langsa Terancam Mangkrak
Dalam video singkat yang diterima infoacehtimur.com, Musyawir Cs terlihat sedang berada di bawah pohon besar sembari mengatakan; ” ini adalah salah satu sampel Pohon Langka yang bisa dijadikan taman istirahat bagi pengguna jalan lintas dari Aceh Timur ke Gayo Lues atau sebaliknya. Namanya pohon Tualang,” katanya.
Menurut Musyawir, Pohon Tualang termasuk pohon favorit bagi tawon atau lebah untuk membuat sarang. Bahkan, madu tualang diincar banyak orang karena relatif sudah langka dan diyakini berkhasiat tinggi untuk kesehatan. “Tidak perlu modal besar. Sebagai tahap awal, setidaknya pohon-pohon semacam ini diberi papan label dulu, dalam tiga bahasa; indonesia, aceh dan latin, sehingga bisa dijadikan juga sebagai taman edukasi bagi pelajar, mahasiswa dan kepentingan ilmiah lainnya,” imbuh Musyawir.
Bahkan pada kesempatan itu, Musyawir juga sempat menyentil soal sebagian Pejabat Aceh Timur yang dinilai jarang turun langsung ke lapangan. “Jangan lalai di pusat kabupaten. Sesekali turun ke desa-desa agar tahu persoalan dn peluang pengembangan sesuai bidang masing-masing. Jangan asyik minum kopi saja di Idi. Kalau kawasan hutan Lokop ini ramai dengan wisatawan, pelaku ilegal logging dan pelaku kejahatan hutan lainnya pasti berpikir dua kali ketika hendak beraksi,”. tutup Musyawir.
Lokop dan sekitarnya memang masuk dalam Kawasan Ekosistem Leuser (KEL). Upaya pelestariannya disorot dunia internasional lantaran menjadi salah satu kawasan andalan paru-paru dunia. Di kawasan hutan ini pula dilaporkan terdapat empat satwa dilindungi yakni badak, gajah, harimau dan orang-utan.
JANGAN LUPA ikuti UPDATE BERITA lainnya dan follow akun GOOGLE NEWS INFOACEHTIMUR.COM