INFOACEHTIMUR.COM, LANGSA – Mahkamah Syar’iyah Langsa menjatuhkan hukuman kepada MSA (40), kepala sebuah sekolah menengah pertama berbasis Islam Terpadu (iT) di Kota Langsa, dengan hukuman penjara selama 15 bulan atau 1 tahun 3 bulan.
MSA terbukti melakukan tindak pelecehan terhadap santri laki-laki di sekolah yang dipimpinnya, pada hari Rabu, 05 Maret 2024.
Vonis yang diberikan terhadap MSA ini tercatat lebih ringan dari tuntutan yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum pada sidang sebelumnya.
Dimana MSA dituntut dengan hukuman penjara selama 43 bulan atau 3 tahun 7 bulan, berdasarkan pasal Qanun Jinayat nomor 47.
BACA JUGA: Mantan Bupati Aceh Tamiang Divonis Bebas Lantaran Tidak Terbukti Korupsi
BACA JUGA: Korupsi Proyek Jalan, 2 Pejabat Aceh Timur Divonis Tiga Tahun Penjara
Ahmad Nazif Husainy, S.H., selaku Ketua Mahkamah Syar’iyah Langsa, menyampaikan informasi ini melalui Ibnu Rusydi, Lc, M.H., Kepala Hubungan Masyarakat Mahkamah tersebut, setelah sidang putusan.
“Pada hari Rabu, 05 Maret 2024, kami dari Mahkamah Syar’iyah Langsa telah melaksanakan sidang putusan terhadap terdakwa MSA, dan Majelis Hakim memutuskan hukuman penjara selama 15 bulan bagi terdakwa,” ujar Ibnu.
Sementara itu, M.Iqbal, S.H., M.H., kuasa hukum korban, saat dihubungi pasca sidang putusan, menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan koordinasi lebih lanjut mengenai langkah apa yang akan diambil menyikapi putusan tersebut.
“Kami akan berkoordinasi lebih dulu mengenai apa sikap dari Jaksa Penuntut Umum,” kata Iqbal.***