ACEH TIMUR – Sektor kesehatan menjadi salah satu prioritas utama dari Pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati Aceh Timur Nomor Urut 1, H. Sulaiman (Tole) dan Abdul Hamid (Apong).
Peningkatkan pelayanan kesehatan di Aceh Timur, merupakan komitmen Sulaiman-Abdul Hamid (SAH) untuk melakukan transformasi serta inovasi dengan sejumlah program kerja unggulan guna menjamin akses layanan kesehatan yang mudah, terintegritas dan berkualitas.
Baru-baru ini, masyarakat Aceh Timur mengeluhkan pelayanan di RSUD dr Zubir Mahmud terkait kapasitas atau daya tampung pasien. Banyak pasien yang terpaksa harus bertahan lama di Instalasi Gawat Darurat (IGD) lantaran kamar rawat yang sudah terisi penuh.
Sejumlah pasien lainnya harus menunggu di kursi tunggu bahkan ada yang terpaksa menunggu di lantai, termasuk keluarga pendamping pasien. Tak hanya itu, pasien rawat jalan juga membludak setiap saat.
“Hal ini tak terlepas karena status operasi RS Graha Bunda. Kita sudah berencana untuk mengupayakan agar rumah sakit swasta itu bisa beroperasi seperti sebelumnya sehingga bisa mengurangi jumlah pasien di RSUD Zubir Mahmud,” kata Sulaiman Tole dalam keterangannya di Idi, Kamis (31/10).
Rumah Sakit Tanpa Antri & Rumah Sakit Keliling
Salah satu program kerja unggulan pasangan SAH untuk memperbaiki serta meningkatkan pelayanan kesehatan di Aceh Timur adalah dengan merealisasikan program ‘Rumoh Saket Hana Antri’ atau ‘Rumah Sakit Tanpa Antri’.
“Masih banyak masyarakat Aceh Timur yang kesulitan dalam mengakses pelayanan kesehatan yang berkualitas. Salah satu strategi kami dalam transformasi sistem kesehatan, seperti program ‘Rumoh Saket Hana Antri’. Kami berharap masyarakat bisa mendapatkan layanan kesehatan yang lebih baik dan lebih efisien,” papar Sulaiman Tole.
Pengusaha muda di bidang jasa konstruksi ini juga menyadari bahwa kekurangan sumber daya manusia serta finansial menjadi tantangan utama dalam transformasi sistem kesehatan di Aceh Timur. Untuk itu, dia juga telah menyiapkan program kerja unggulannya, yakni ‘Rumah Sakit Keliling’.
“Rumah sakit keliling ini akan menjangkau masyarakat yang tinggal di pedalaman serta mendekatkan akses layanan kepada masyarakat. Sehingga, antrian di rumah sakit kita harapkan bisa sedikit berkurang,” jelasnya.
Ditambahkan, Rumah Sakit Keliling ini juga bisa diandalkan untuk mengatasai kegawatdaruratan seperti saat terjadinya bencana alam serta menjadi penunjang akses pelayanan kesehatan rujukan terutama spesialistik dasar seperti anak, penyakit dalam dan kebidanan.
“Selain itu, kami juga telah merancang sejumlah program lain yang menyasar sektor kesehatan lain seperti santunan melahirkan, biaya pendampingan pasien kurang mampu ke luar daerah serta santunan kematian terhadap warga kurang mampu sebagai bentuk dukungan serta kepedulian sosial,” pungkasnya.