Infoacehtimur.com, Aceh – Dalam nuansa kemeriahan menyambut Idul Fitri 1445 H, di Provinsi Aceh menyuguhkan sebuah perayaan Festival Takbir Keliling yang memikat perhatian publik, pada Selasa (9/4/2024).
Uniknya, tahun ini terdapat kelompok peserta yang memilih untuk ber-cosplay sebagai pejuang Hamas, sebuah pilihan tema yang jarang terlihat dalam tradisi takbir keliling.
Mengingat konflik yang berkepanjangan di Palestina, dengan cosplay Pejuang Hamas, menjadi salah satu peringatan agar kita tidak lupa dengan muslim di Palestina.
Perayaan yang berlangsung meriah ini pada festival takbir keliling di Kota Banda Aceh, tidak hanya menjadi ajang ekspresi kegembiraan umat Muslim dalam merayakan kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa, tapi juga menjadi medium ekspresi kreativitas dan solidaritas.
BACA JUGA: Gema Takbir dan Mobil Hias Menghiasi Jalanan Aceh Timur
Kelompok peserta yang berdandan ala pejuang Hamas ini berhasil menarik perhatian publik, seperti diunggah di akun tiktok seramoe.
Tidak hanya dari masyarakat yang menyaksikan langsung di jalanan, tapi juga warganet seluruh Indonesia, ikut menyaksikan melalui platform media sosial tiktok.
Tampak jelas antusiasme dan dedikasi peserta dalam mendetailkan kostum mereka, mulai dari pakaian khas pejuang hingga aksesoris yang menyerupai perlengkapan militer.
Hal ini diinterpretasikan oleh banyak orang sebagai bentuk apresiasi terhadap perjuangan dan keteguhan hati pejuang Hamas.
Warganet dari berbagai daerah dan latar belakang merespons positif terhadap inisiatif unik ini.
Banyak yang mengapresiasi kreativitas dan pesan damai yang ingin disampaikan, menilai bahwa ini adalah cara inovatif dalam mengekspresikan solidaritas, sekaligus merayakan Idul Fitri dengan cara yang berbeda.
Komentar-komentar pujian terus mengalir, menyoroti bagaimana kegiatan seperti ini menambah kekayaan dan keberagaman cara umat Islam merayakan hari kemenangan mereka.
Perayaan Festival Takbir Keliling di Aceh dengan cosplay pejuang Hamas ini menegaskan kembali bahwa tradisi dan budaya dapat beradaptasi dan berkembang dengan cara yang positif dan menginspirasi.
Keunikan ini tidak hanya memperkaya pengalaman perayaan Idul Fitri di Aceh, tapi juga menambah warna pada tapestri keberagaman Indonesia di mata dunia.
Seiring beredarnya pujian dan apresiasi, diharapkan momen ini bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk menggali potensi unik dalam tradisi mereka, sekaligus memperkuat pesan persatuan dan kedamaian dalam keberagaman.***