Infoacehtimur.com, Sejarah – Vihara Murni Sakti, yang juga dikenal dengan nama Tepekong Chin Sui Co Su, adalah salah satu warisan sejarah yang menakjubkan di Aceh Timur.
Baca Juga: Menghargai Sejarah, Atau Hanya ‘Ingat Doang’ ?
Berdiri sejak tahun 1880, vihara ini bukan hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga saksi bisu dari perjalanan sejarah perdagangan dan interaksi budaya yang terjadi di kawasan pantai timur Aceh pada masa Kerajaan Idi.
Pada zaman itu, Idi Rayeuk, yang dikenal dengan nama Bandar Idi, adalah pusat jalur perdagangan yang sibuk. Pedagang dari berbagai penjuru dunia, termasuk Gujarat, Arab, Eropa, dan Tiongkok, sering singgah di wilayah ini.
Baca Juga: Tugu Meurahdoe: Saksi Bisu Sejarah Kesultanan Aceh
Diantara mereka, sekelompok saudagar Tiongkok yang telah lama menetap di daerah tersebut menghadap Tuanku Chik Bin Guci, Raja Kerajaan Idi, dengan permohonan untuk mendirikan vihara sebagai tempat beribadah. Raja pun setuju dengan syarat, mereka harus membangun sebuah rumah besi untuk Kerajaan Idi sebagai bentuk pengabdian.
Pembangunan vihara dimulai dengan mengimpor bahan-bahan dari Penang, Malaysia, yang dibawa melalui Kuala Idi. Lokasi vihara ini sekitar 200 meter dari pusat kota Idi, dan jika Anda berkunjung, Anda akan terpesona dengan tembok vihara yang memuat nama-nama saudagar Tiongkok pertama yang menjejakkan kaki di tanah Aceh Timur.
Baca Juga: Masjid Tertua dan Bersejarah di Aceh Timur
Vihara Murni Sakti bukan hanya sebuah bangunan, tetapi juga simbol kuat dari keragaman budaya yang hidup berdampingan. Menyaksikan keindahan vihara ini memberi kita gambaran tentang bagaimana sejarah perdagangan internasional dan kedamaian antarumat beragama tercermin dalam budaya Aceh yang kaya dan beragam.
Alamatnya berada di Gampong Jawa, Idi Rayeuk, Aceh Timur, dan menjadi destinasi yang tak boleh dilewatkan bagi siapa pun yang tertarik dengan sejarah dan budaya Aceh.