Info Aceh Timur / Pidie – Terkait pemberitaan di beberapa media online, Tetang video perkelahian tiga orang siswa di dalam lokal, Kepala sekolah SMAN 1 kecamatan Sakti Kabupaten Pidie, Muslem, SPd.MPd, Memberikan Klarifikasi terkait peristiwa itu.
Ia mengatakan, kisruh tiga orang siswa di sekolahnya, terjadi pada Sabtu, 5 Agustus 2023, di saat jam istirahat dan semua guru sedang di ruang dewan guru, yang lumayan jauh dari lokal para siswa yang berkelahi tersebut, Hingga kejadiannya tidak seorangpun dari guru pada sekolah itu yang mengetahui kejadian nya.”Terang Muslem, Saat di temui awak Media ini, pada salah satu warung cofee di keude Beureunuen, Selasa Malam (8/8/2023)
Sambungnya, ketika jam belajar kembali dilaksanakan, semua Guru dan siswa masuk dalam lokalnya masing-masing, saat itu tidak ada satupun dari siswa yang menceritakan adanya perkelahian Siswa didalam kelas, termasuk Siswa yang menjadi korban pemukulan dalam perkuliahan itu sendiri, tidak menceritakan hal yang barusan di alami oleh dirinya.
“Kepala sekolah SMAN 1 Sakti kabupaten Pidie itu, mengaku mengetahui kejadian kisruh tiga orang siswa itu, pada malamnya, dari Video yang di kirim Oleh seorang guru lewat pesan WhatsApp kepada nya.
Lalu kepala sekolah, mempertanyakan kapan kejadian itu, katanya guru tersebut tadi siang, sepertinya pak.” berhubung ke Esokan harinya Minggu, aktivitas di sekolah libur, Pada hari Seninnya, kepala sekolah melihat ketiga Siswa yang bersangkutan hadir kesekolah, dan ia memanggil Siswa itu, mempertanyakan persoalan yang Meraka lakukan pada hari Sabtu, sedang di pertanyakan pada tiga orang siswa tersebut.”katanya
Tiba-tiba datang orang tua siswa korban, yang mencari Siswa pelaku pemukul anaknya ke sekolah itu, karena suasana sedikit tegang, sehingga kepala sekolah, mengaku belum sempat mempertanyakan. “Apa penyebab mereka siswa berkelahi di ruang kelas.”Jelasnya Muslem
“Bersamaan dengan itu, tambah kepala sekolah, Anggota kepolisian Polsek Kecamatan sakti, juga tiba di lokasi sekolah, dan keluarga siswa korban, mempertanyakan kejadian yang menimpa anaknya, setelah di jelaskan oleh kepala sekolah, orang tua korban Saat itu bersedia untuk mediasi, “Besok kita lakukan upaya, kami akan panggil kedua orang tua siswa yang melakukan pemukulan tersebut, kita duduk bersama, kita cari solusi yang terbaik,” imbuhnya kepala sekolah SMAN 1 Sakti tersebut.
“Video Persoalan, kisruh tiga orang siswa SMAN 1 Sakti Kabupaten Pidie itu, yang sempat di unggah di Sosial media (FB Sipendosa mendambakan Syurga) hingga beredar ke akun FB lainnya.
Setelah itu, Kepala sekolah mengatakan, tak henti-hentinya datang Chat WA dan di Telpon oleh berbagai kalangan yang mempertanyakan Peristiwa perkelahian tiga orang siswa tersebut, dan kepala sekolah juga menjelaskan, tadi pagi sampai siang, Selasa 8 Agustus 2023, Pihak sekolah telah melakukan upaya untuk perdamaian kedua belah pihak, dengan memanggil orang tua dan keluarga tiga orang siswa sipelaku dan sikorban ke sekolah, untuk mencari solusi, yang tujuannya, agar yang sakit di obati dan yang salah wajib bersedia minta maaf, yang dilaksanakan di ruang kepala sekolah SMAN 1 Sakti. “Ucapannya
“Lebih lanjut, Siswa yang menjadi korban pemukulan temannya itu, tadi tadi juga telah kita bahwa kepuskesmas di Kecamatan Sakti, dan ke RSUD Tgk Chik di Tiro Sigli, untuk di lakukan Rontgen, guna untuk memastikan, apa ada yang fatal terjadi, akibat pemukulan oleh temannya, “tetapi Alhamdulillah hasil Rontgennya, aman tidak terjadi apa-apa, yang fatal”jelas Kepsek
Pada kesempatan itu, Kepala sekolah SMAN 1 Sakti Muslem. SPd.MPd, Berharap kepada semua orang tua Siswa, untuk bisa bersinergi dalam mencetak generasi bangsa supaya bisa terwujudnya, para siswa yang berakhlak mulia terpuji dan berguna untuk bangsa dan negara, bagi orang tua siswa sangat-sangat perlu untuk mengawali dan mengetahui tumbuh kembang sianaknya bagi masing-masing para orang tua.
Terutama mengetahui masalah-masalah yang dihadapi oleh sianak, kerena sering bagi kita orang tua, tidak peduli terhadap permasalahan-permasalahan yang di hadapi oleh anak kita sendiri, terkadang ketika sianak bersikap pelawan pada orang tua di rumah, kita sebagai orang tua mengangganggap itu hal sepele dan melihat sebelah mata, mungkin bagi sianak akan memiliki dampak yang sangat luar biasa, yang bisa berpengurunya pada perilaku, karakteristik dan tingkah sianak di sekolah, hinga bisa berefek yang membahayakan teman-temannya di sekolah dan lingkungan.
Karena, menurut cerita Wali kelas, ketiga orang siswa yang berkelahi dalam lokal SMAN 1 Sakti itu, mereka sangat sulit untuk di atur, karena persoalan di luar sekolah terkadang Meraka selesaikan di sekolah, untuk menunjukan ke teman-teman yang lain, bahwa dirinya kuat, dan perkelahian yang terjadi kemarin itu, sepertinya mereka sudah menyusun rencana, jauh-jauh hari di luar sekolah.
Yang Ingin berkelahi satu lawan satu, dan meminta kawanya yang lain, untuk melakukan rekaman video dengan Headphone (HP), dan rencanya ingin di unggah pada akun tiktok dan FB milik mereka siswa masing-masing, kebutulan saat Siswa korban mendatangi sipelaku, sedang menunggu bersama temannya di dalam ruang kelas, yang juga telah sepakat, dan meminta siswa-siswi lain, supaya tidak ada yang melaporkan pada guru, sehingga semua siswa yang nonton, perkelahian Meraka, saat itu bungkam, tidak berani menceritakan pada guru yang masuk dalam kelas, ketika aktivitas proses belajar mengajar kembali dilaksanakan, setelah istirahat.”Jelasnya Kepala sekolah SMAN 1 Sakti.
*Mereka para siswa yang berkelahi itu, masing-masing masih duduk di bangku kelas dua, sementara siperekam Video itu, juga kelas yang sama, di ketahui kejadian perkelahian Siswa oleh seorang guru, sekitar jam 28:00 WIB, saat membuka FB, melihat ada video yang mirip siswa SMAN 1 Sakti, lalu guru itu mengirimkan pada saya,”Tendas Kepala sekolah
Maka dalam hal ini, kita sangat-sangat butuh kepedulian dari orang tua murid, jangan hanya mengharapkan untuk mengubah karateristik dan akhlak seorang anak, mutlak pada guru di sekolah saja, tidak akan terwujud pembentukan karakter dan akhlak sianak,
jika lingkungan dan orang Tua, tidak peduli terhadap sianak, ketika sudah pulang dari sekolah.
“Sebab para siswa, lebih banyak waktu beradaptasi dengan orang tua atau lingkungan, ketimbang di sekolah, para siswa hanya 6-7 jam saja berada dilingkungan sekolah, selapas itu 18 jam berada di luar sekolah, pernahkah orang tua memperhatikan mereka, Ini butuh kepedulian setiap orang tua siswa, untuk Keberhasilan pembentukan karakter dan akhlak sianak, Agar generasi bangsa kita bisa memiliki karakter yang baik dan memiliki akhlak yang mulia yang terpuji dan menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tua,
Dan Ia Berharap, dengan peristiwa ini, semoga menjadi pengalaman dan pedoman bagi kita Semua, terutama dirinya, para guru, para siswa dan para orang tua siswa SMAN 1 Sakti Kebupaten Pidie Kususnya.”Tutup Muslem. Spd. MPd. (Pewarta: T.M.Raja)