Infoacehtimur.com / Aceh Timur – Tim Peneliti dari Fakultas Hukum Universitas Malikussaleh Lhokseumawe, menandatangani Memorandum of Agreement (MoA) dengan Lembaga Lentera Meuriya Center (LMC). Dalam kesempatan itu juga digelar Focus Group Discussion (FGD) oleh LMC yang menghadirkan peneliti dan para narasumber lainnya, di Aula Dinas Pendidikan Dayah Aceh Timur, Selasa (27/8/2022).
Peneliti dari Unimal yang hadir dalam kegiatan ini yakni, Dr Malahayati SH, LLM, Dr Yulia SH MH, Dr Mukhlis SH MH. Selain itu dibantu peneliti lapangan, Muammar SH MH, dan Agustia Rahmi SH. Diketahui tema penelitian mereka yaitu ” Perspektif Aktor Terhadap Model Penanganan Pengungsi Berbasis Kearifan Lokal di Aceh”.
Adapun latar belakang penelitian itu adalah ; Perlindungan dan penanganan pengungsi merupakan fokus masyarakat internasional sejak lama. Model penanganan yang banyak diterapkan adalah penanganan secara tradisional. Pendekatan tradisional ini dirasakan belum mampu memberikan solusi terhadap perlindungan pengungsi internasional, khususnya dalam aspek integrasi dengan masyarakat setempat karena memiliki banyak perbedaan dari berbagai hal.
Karena itu, diperlukan sebuah kebaruan model penanganan pengungsi internasional yang ada di Indonesia, khususnya pengungsi Rohingya di Aceh dengan mengakomodir nilai – nilai kearifan lokal.
Secara umum tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi menganalisa dan melakukan remodeling penanganan pengungsi internasional berbasis kearifan lokal berdasarkan perspektif aktor negara, berdasar aktor non negara, dan menganalisis kesiapan aktor terhadap pemberlakuan kebijakan penanganan pengungsi internasional berbasis kearifan lokal di Aceh.

Adapun lokasi penelitian dilakukan di Kota Lhokseumawe, Aceh Utara, Aceh Timur, dan Kota Langsa. Daerah ini dipilih karena selama ini sering jadi lokasi penampungan sementara bagi Rohingya dalam masa penanganan darurat.
Sementara itu, Dr Firman Dandy, selaku Direktur Lentera Meuriya Center, berharap dengan terjalinnya MoA ini semakin mendorong tim peneliti dari FH Unimal melakukan penelitian di Aceh Timur.
Saya meyakini bahwa semakin banyak kegiatan penelitian dilakukan di Aceh Timur, ini akan membawa dampak yang baik untuk Aceh Timur,” ungkap Direktur Lembaga Research and Studies ini.

Sekilas Tentang LMC
LMC didirikan oleh individu – individu potensial dari berbagai elemen sipil. Dasar bergeraknya adalah, menemukan permasalahan dan dinamika sosial yang terjadi di tengah tengah masyarakat dan melakukan analisa, kajian, dan penelitian sesuai dengan kaidah keilmuan sehingga menghasilkan solusi dan rekomendasi yang implementatif dan akan disumbangkan kepada pemerintah dan masyarakat.
Visi LMC adalah untuk mewujudkan peradaban madani yang profesional modern, berdaya saing global dan bermanfaat serta berperan aktif dalam mendukung kemajuan daerah,” ungkap tokoh pemuda Aceh Timur ini.
FGD ini juga dihadiri oleh Pj Bupati Aceh Timur yang diwakili oleh Kepala Kesbangpol Aceh Timur, Iskandar, SH dan tamu undangan lainnya.[redaksi]