Infoacehtimur.com | Aceh – Seorang Wanita Remaja Berinisial NM (20), nekat akhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Diduga kuat dugaan gadis remaja tersebut stres.
Gadis Remaja tersebut merupakan warga di salah satu Kecamatan Bebesan, Aceh Tengah. Sebelumnya melakukan gantung diri ia juga meninggalkan surat berisi curhatan bahasa Aceh soal keluarga.
Kapolsek Bebesan Iwan Ak, Rabu (23/3/2022) mengatakan. Dalam lembaran pertama NM menuliskan soal jumlah utang, dan memberitahukan sejumlah uang yang ingin dibayarkan untuk ayahnya, serta uang arisan atau julo-julo.
Baca Juga:
- IRT di Kota Langsa Jadi Korban Penyerangan dan Perampokan Oleh OTK
- Surat Perintah Penangkapan PM Israel Netanyahu Resmi Diumumkan ICC
- Donasi Warga untuk Calon Bupati Aceh Timur Iskandar Alfarlaky – Zainal Abidin
- Cegah Masuk Rohingya Pol Airud Aceh Timur Patroli Perairan Malam Hari
- Ribuan Pendukung Firman Dandy- Tgk Muchtar Padati Kampanye Akbar di Posko Madat Aceh Timur
Dilansir lamar Anteroaceh, pada lembaran yang lain, NM menuliskan bahwa dia merasa tidak pantas lagi hidup di dunia ini, dia merasa menjadi beban bagi orang tua karena telah membesarkannya.
“Long ka stress, terpaksa lon harus bunuh diri, kareuna utak nyo saket haek le seumike,” tulisnya dalam salah satu lembar surat itu.
Melalui lembaran surat yang lain dia juga mengungkapkan hal yang hampir serupa, meminta maaf kepada dua orangnya, dan bahkan dia menyebut dirinya ‘anak bodoh, dan anak tak berakal’ yang telah dibesarkan orang tuanya.
“Mak ayah, lon lake meuah lon salah, dan long lake meuah kajeut keu beban ureung droneuh , makasih ka neupeurayeuk lon aneuk yang hana akai nyo, meuah galom bayeu jasa dan harta, mungkin leubeh get long bek hana le lam donya nyo,” lanjutnya.
Pada lembaran terakhir surat itu dia meminta orang tuanya untuk tidak menggelar doa atau kenduri kematian atas dirinya. Dia hanya meminta dikuburkan dan tidak mau membebani orang tuanya lagi.
“Lon mate, bek neu khanduri sare, bek le abeh peng awak droneuh, kasep wate hudep manteng lon jeut keu beban, mate bek le. Sep neu kubu manteng, sigo teuk lon lake meuah,” demikian surat tersebut.
Berikut ini isi lengkap surat yang ditemukan di kamar NM, tempat ia mengakhiri hidup dengan gantung diri:
Lembar 1
“Long haek le hudep lagenyo, long meen julo-julo. bg podan, peng kacok wate tarek buleun 6 dan 7, total tarek 14 juta. katop ju le kah, peng kacok ju keukah. Peng ayah kajok at 1. 540.000, na tarek lom bak belen 8,9 (10 atau 11). Kabayeu manteng utang long bak bg Muclis, mak geuturi, 350.000, dan peng utang kah 2.100.000, sandi hape nyo (M), buka wa ka chat kak Mirna yang mat julo-julo.
(Aku tidak sanggup lagi hidup seperti ini, aku main julo-julo. Bg podan ambil uang waktu tarek bulan 6 dan 7. Total tarik 14 juta. Abg tutup aja, uangnya ambil untuk abang aja. Untuk ayah tolong kasih 1.540.000. Ada tarik lagi nanti bulan 8,9 (10 atau 11). Bayar aja untuk bang Muklis, ibu kenal, 350.000, dan uang abang 2.100.000. Sandi hape ini (M), buka aja, chat kak Mirna yang pegang arisan/julo-julo)
Lembar 2
“Long memang hana pantas le lam donya nyo, mungken dengan hana le aneuk yang hana akai nyo, ureung droneuh akan bahagia. Meuah kajeut keu beban ureung droneuh, mungken sigeu teuk ka neupeurayeuk aneuk bangai dan hana akai nyoe. Long ka stress, terpaksa lon harus bunuh diri, kareuna utak nyo saket haek le seumike,”
(Aku memang tidak pantas lagi di dunia ini, mungkin dengan kepergian anak tidak berakal ini, kalian akan bahagia. Maaf sudah menjadi beban kalian, sudah membesarkan anak bodoh dan tak berakal ini. Aku stres, terpaksa bunuh diri, otak ini sakit, tidak sanggup lagi berpikir)
Lembar 3
“Mak ayah, lon lake meuah lon salah, dan long lake meuah kajeut keu beban ureung droneuh , makasih ka neupeurayeuk lon aneuk yang hana akai nyo, meuah galom bayeu jasa dan harta, mungkin leuebh get long bek na le lam donya nyo,”
(Mak ayah, aku minta maaf, aku salah, maaf sudah menjadi beban bagi kalian, terimakasih sudah membesarkan anak tak berakal ini. Maaf belum bayar jasa dan harta. Lebih baik aku tidak ada lagi di dunia ini).
Lembar 4
“Lon mate, bek neu khanduri sare, bek le abeh peng awak droneuh, kasep wate hudep manteng lon jeut keu beban, mate bek le. Sep neu kubu manteng, sigo teuk lon lake meuah.”
(Aku mati, jangan buat kanduri, jangan banyak habis uang kalian, cukup waktu hidup aja, aku jadi beban. Saat mati jangan lagi. Cukup kuburkan saja, sekali lagi, aku minta maaf).***
ANTEROACEH