Infoacehtimur.com, Aceh Timur – Aktivitas pengeboran minyak ilegal di tiga titik di Aceh Timur, yaitu Ranto Peureulak, Desa Alur Canang (Birem Bayeun), dan Damar Siput (Rantau Selamat), diperkirakan telah menembus ribuan barel per hari. Meskipun masih berstatus ilegal, produksi minyak dari ketiga lokasi ini menjadi nadi ekonomi bayangan bagi banyak warga.
Menurut catatan media sejak 2010, Ranto Peureulak saja pernah menyumbang 1.000 barel per hari. Kini, dengan teknologi pengeboran warga yang semakin berkembang dan titik sumur yang terus bertambah, angka itu diyakini sudah jauh meningkat.
Seorang penambang di Damar Siput menyebutkan bahwa satu sumur bisa menghasilkan 5 drum per hari, dan jika semua sumur aktif, maka produksi bisa mencapai ribuan drum. Sementara itu, Desa Alur Canang disebut bisa menghasilkan 400-500 barel per hari saat kondisi ideal.
Baca Juga: SKK Migas: Penutupan Sumur Minyak Tradisional di Ranto Peureulak Masih Dibahas
Baca Juga: Semangat Baru Aceh Timur: Legalisasi Sumur Minyak Rakyat
“Kalau ramai dan aman, produksi bisa gila-gilaan. Kami kerja dari pagi sampai malam, minyak ngalir terus,” ungkap seorang pekerja di lokasi Alur Canang.
Meski penuh risiko, warga tetap menggantungkan hidup pada sumur-sumur itu. Namun, harapan baru datang dari pusat. Pemerintah melalui Kementerian ESDM tengah mempersiapkan regulasi untuk melegalkan sumur minyak rakyat melalui skema kemitraan dengan BUMD atau koperasi.
Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky, menyambut baik inisiatif tersebut dan siap berkoordinasi dengan semua pihak untuk mendorong BUMD PT Aceh Timur Energi (ATEM) mengambil peran aktif dalam proses legalisasi ini.
Dengan payung hukum yang jelas, masyarakat tak hanya terlindungi, tapi juga bisa mendapat pendampingan teknis agar pengelolaan minyak tidak lagi membahayakan keselamatan dan lingkungan.
Jika regulasi benar-benar diberlakukan, maka aktivitas pengeboran di Ranto Peureulak, Alur Canang, dan Damar Siput bukan lagi simbol ‘minyak liar’, melainkan potensi ekonomi sah yang bisa menyala terang dari tengah kampung.