Udin juga menyampaikan, para supir yang menggantungkan ekonomi dengan mengangkut minyak dari Peureulak saat ini sangat terancam. Ditambah lagi dengan aksi penembakan truk yang nekat melanggar larangan melintas di Aceh Tamiang.
“Daripada anak dan istri kelaparan di rumah, lebih baik kami menerobos larangan melintas di Aceh Tamiang. Walaupun kami ditembaki, tetap kami akan terobos,” ungkapnya.
Baca Juga: Rampung di Tahun 2025, Kilang Minyak Terbesar di Indonesia
“Kami tetap akan bekerja untuk menghidupi keluarga walaupun truk kami meledak karena ditembaki seperti pada Selasa (23/07/2024) kemarin,” imbuhnya.
Sementara itu, Kapolres Aceh Tamiang AKBP Muliadi saat dikonfirmasi LintasAtjeh.com melalui pesan WhatsApp belum memberikan jawaban.
Berita Ini Telah Tayang di LintasAceh.com dengan Judul Larangan Melintas dan Aksi Penembakan Truk di Aceh Tamiang, Apakah Benar Perintah Kapolres?

