Infoacehtimur.com, Langsa – Ratusan mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa menggelar aksi demonstrasi pada Jumat (11/10/2024), menuntut reformasi manajemen dan mendesak pencopotan Rektor serta Dekan Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD).
Aksi yang berlangsung di depan gedung Rektorat IAIN Langsa ini dipimpin oleh Muhammad AlFatih, mahasiswa dari program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), yang bertindak sebagai koordinator lapangan.
Terlihat pula sejumlah pimpinan dari pihak Dekanat dan Rektorat yang hadir menyaksikan jalannya unjuk rasa tersebut.
Dalam orasinya, Muhammad AlFatih menyampaikan ancaman bahwa massa akan kembali dengan jumlah yang lebih besar jika tuntutan mereka tidak dipenuhi oleh pihak Rektorat dalam waktu yang ditentukan.
BACA JUGA: Jurnalis Kota Langsa Demo Tolak RUU Penyiaran
BACA JUGA: Usai Berdemo di DPRK Langsa, Pendemo Datangi Kantor Bea Cukai usut Mafia Rokok Ilegal
“Jika petisi kami tidak diakomodir, kami akan mendatangkan lebih banyak mahasiswa,” tegasnya.
Adapun tuntutan yang diajukan dalam petisi mahasiswa tersebut antara lain:
Meminta pengurangan Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi mahasiswa yang hanya menempuh mata kuliah skripsi.
Menuntut kejelasan terkait sarana dan prasarana kampus. Meminta transparansi terkait beasiswa KIP di IAIN Langsa.
Mengembalikan sistem penggunaan almamater seperti tahun 2022 dan mempercepat penyerahannya, paling lambat dua hari sebelum PBAK IAIN Langsa.
Mendesak Rektor IAIN Langsa segera merealisasikan seluruh aspirasi mahasiswa. Menuntut pencopotan Dekan FUAD.
Mahasiswa memberikan tenggat waktu hingga Senin pukul 08.00 WIB. Jika tuntutan tersebut diabaikan, mereka berjanji akan kembali dengan jumlah massa yang lebih besar.
Ketua Senat Mahasiswa (SEMA) Institut, Syahrizal, juga turut menyuarakan kritikan tajam terhadap pengelolaan kampus, terutama terkait anggaran Organisasi Mahasiswa (ORMAWA) yang dinilai tidak transparan.
“Kami tidak ingin arogansi merusak kampus ini. Kami menginginkan kepemimpinan yang profesional dari Rektor dan Dekan,” ujar Syahrizal.
Para demonstran juga memberikan ultimatum kepada Rektor untuk segera melakukan reformasi manajemen di kampus. Jika tidak, mereka akan kembali dengan aksi yang lebih besar.
“Ini adalah momentum bagi kampus untuk mendengar aspirasi mahasiswa dan menjalankan prinsip transparansi serta akuntabilitas dalam setiap kebijakan,” pungkas Syahrizal.***
Editor: Ilham