Infoacehtimur.com / Internasional – Mohammad Ashfaq Kazi memeriksa dan mengatur meteran yang terpasang pada pengeras suara ketika dia hendak mengumandangkan azan.
Ashfaq Kazi merupakan salah satu ulama yang berpengaruh di kota metropolitan kawasan pantai barat India.
Tangan Ashfaq Kazi menunjuk kearah pengeras suara di menara Mesjid Juma, Kota Mumbai seraya berkata,
“Volume azan kami telah menjadi masalah politik, tetapi saya tidak ingin itu menjadi masalah komunal,” ucap Kazi selaku pengkhotbah di mesjid tersebut, dilansir dari Alarabiya, Senin (9/5/2022).
Baca Juga: Berita Terkini Aceh Timur & Aceh
Adalah Raj Thackeray, Ketua partai Hindu regional yang menjadi penyebab munculnya aturan volume suara diseluruh mesjid kawasan barat negara bagian itu.
Sebagai informasi, Pemimpin partai Hindu regional, Raj Thackeray pada April lalu menuntut agar masjid dan tempat ibadah lainnya tetap berada dalam batas volume pengeras suara yang diizinkan.
“Saudara, saudari dan para ibu yang beragama Hindu ayo bergabung bersama-sama, bersatulah dan meminta agar volume pengeras suara ini dikurangi,” kata Raj Thackeray, Ketua Partai Hindu Bharatiya Janata Party (BJP).
Otoritas negara menanggapi serius perihal volume suara azan yang diusur pimpinan partai Hindu tersebut.
Pejabat senior kepolisian negara itu akan mengadakan pertemuan dengan pemuka agama untuk memastikan mikrofon pengeras suara azan itu dimatikan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pertemuan antara pejabat kepolisian dengan pemuka agama sebagai bentuk antisipasi ‘kerubutan’.
Pejabat kepolisian negara bagian di India menyebutkan pihaknya mengkhawatirkan timbul kericuhan dikawasan Maharashtra yang dihuni oleh 10 juta ummat islam dan 10 juta ummat hindu.