Infoacehtimur.com, Aceh Utara – Anggota DPD RI asal Aceh, H. Sudirman atau Haji Uma turun langsung ke lokasi pemblokiran jalan karena rusak parah oleh warga Cot Matahe Mbang, Kecamatan Geureudong Pase, Kabupaten Aceh Utara, Rabu (3/8/2022).
Di lokasi, Haji Uma langsung menemui warga, memanggil kembali unsur Muspika Kecamatan Geureudong Pase untuk musyawarah langsung dilokasi terkait pemblokiran jalan.
Dalam musyawarah dilokasi tersebut, Haji Uma meminta agar blokade jalan digeser dan berharap warga agar tertib.
Kunjungan Haji Uma sendiri ke lokasi merupakan tindak lanjut dari pertemuan koordinasi sebelumnya di Makodim 0103 Aceh Utara yang dihadiri unsur tokoh masyarakat dan aparatur desa terkait serta Kapolsek dan camat dari 3 kecamatan, Senin (1/8/2022).
“Kunjungan ke lokasi ini menindaklanjuti hasil rapat koordinasi di Makodim Aceh Utara Senin Kemarin. Dilokasi tadi kita juga melakukan rapat dengan warga yang dihadiri camat dan Kapolsek. Hasil rapat, kita minta agar blokade jalan digeser dan warga bersikap tertib”, ujar Haji Uma.
Haji Uma menambahkan, terdapat poin kesepakatan bersama saat pertemuan di Makodim Senin lalu yang belum tersampaikan secara utuh, baik kepada warga maupun pemilik tambang dan supir truk pengangkut pasir dan batu yang melintas jalan tersebut.
Buka Update: Berita Aceh Timur dan Aceh
- Haji Uma Datang dan Bahas Tentang HGU Bumi Flora dan Dwi Kencana di Aceh Timur
- Haji Uma Resmi Buka Open Turnamen Sepak Bola Legend Se Provinsi Aceh di Pidie
- Pengkritik Haji Uma dan Sejumlah Anggota DPD-RI, Aktivis Milenial Aceh, Subjektif Pilkada Aceh
Sebelumnya, saat Dandim 0103 Aceh Utara, Letkol Inf. Hendrasari Nurhono bersilaturrahmi dengan Haji Uma. Secara bersamaan datang Warga yang mengadu masalah jalan rusak parah akibat dilintasi truk pengangkut pasir. Dampak debu dan jalan berlumpur dirasakan warga di 13 desa dalam 3 kecamatan.
Hal ini kemudian ditindaklanjuti dengan pertemuan koordinasi di Makodim 0103 Aceh Utara, Senin (1/8/2022) lalu. Hasil awal disepakati bersama unsur Muspika dan masyarakat, truk pengangkut pasir dialihkan ke jalur alternatif sebelum proses perbaikan jalan tersebut.
Untuk implementasinya, Haji Uma meminta Geuchik untuk membuat plang informasi di simpang jalan Cot Matahe dan penyebaran selebaran keputusan bersama oleh camat agar pengemudi truk tahu. Sehingga tidak ada muncul lagi bentrok dilapangan.
“Menindak lanjuti hasil kesepakatan bersama di Makodim, Kita minta agar Keuchik membuat plang informasi dan penyebaran selebaran keputusan bersama oleh camat agar pengemudi truk mengetahuinya dan tidak terjadi lagi bentrok dilapangan”, kata Haji Uma.
Selain itu, Haji Uma juga memantau langsung kegiatan Galian C di Geureudong Pase, di dampingi Camat dan Polsek Geureudong Pase dan Polsek Syamtalira Bayu.
Hasilnya, Haji Uma menemukan banyak Galian C yang tidak memiliki Izin. Haji Uma sempat memanggil para pemilik tambang terkait perizinan. Menurut mereka, mahalnya biaya pengurusan izin menjadi alasan tidak dilakukan pengurusan.
Namun alasan pemilik tambang menjadi terbantahkan saat Haji Uma menghubungi intansi terkait di Kota Banda Aceh untuk meminta informasi. Ternyata, tidak ada pungutan apapun dalam pengurusan izin. Bahkan, saat ini prosesnya tidak mesti datang ke kantor tapi bisa mengurus izin secara online.