Infoacehtimur.com | Aceh Timur – PT Waskita Karya berencana membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Aceh, dengan nilai investasi Rp 30 triliun. Pembangkit listrik itu nantinya akan dipakai untuk kebutuhan operasional smelter nikel dan alumunium di Sumatera Utara.
Tiga kawasan di aliran Sungai Tamiang dilirik untuk menjadi sumber energi tersebut. Ketiga kawasan tersebut yaitu Desa Lesten di Gayo Lues, Desa Batu Sumbang di Aceh Timur dan Desa Pasir Putih di Bener Meriah.
Bendungan yang akan dibangun di ketiga kawasan tersebut berpotensi menghasilkan pembangkit listrik sebesar 503 megawatt (MW).
Baca Juga:
- News : Sumur Bor PLTP Dieng Meledak, Puluhan Orang Dilarikan Kerumah Sakit
- Jual Aset Desa, 3 Perangkat Desa di Aceh Ditetapkan Sebagai Tersangka Korupsi
- Warga Aceh Tamiang Curiga dan Grebek Pasangan Non Muhrim Berduaan di Rumah
Direktur Operasional III PT Waskita Karya, Gunadi, mengatakan, saat ini pihaknya menjalin kerja sama dengan PT Inalum untuk membangun Smelter di kawasan Kuala Tanjung, Sumatera Utara. Pengoperasian smelter tersebut membutuhkan suplai listrik sebesar 900 sampai 1.000 MW.
“900 mega watt ini tidak bisa dihasilkan oleh satu bendungan pembangkit listrik saja. Berdasarkan studi kami ada sungai di Aceh yang memenuhi kriteria, yaitu Sungai Tamiang, ” kata Gunadi, saat menemui Gubernur Aceh, Nova Iriansyah di Meuligoe Gubernur Aceh, Sabtu, (4/6).
Gunadi mengatakan, pihaknya nanti akan membangun bendungan untuk pembangkit listrik di tiga kawasan aliran sungai Tamiang tersebut. Ketiga kawasan tersebut masuk dalam Kabupaten Aceh Timur, Gayo Lues dan Bener Meriah.
Diperkirakan pembangkit listrik di ketiga kawasan tersebut bila selesai dibangun nantinya berpotensi menghasilkan 500 mega watt.
Baca Juga:
- Warga di Ranto Peureulak Aceh Timur Ngeluh Air PDAM Sering Keruh
- Enam Balita di Aceh Timur Alami Gizi Buruk
- Menunggu Waktu Buka Puasa, Anggota Polsek Simpang Jernih Ajari Anak-anak Mengaji
Gunadi mengatakan, nilai investasi pembangunan pembangkit listrik tenaga air tersebut bernilai sekitar Rp 30 triliun.
“Setelah memenuhi berbagai tahapan perizinan dan studi, paling cepat konstruksinya bisa dimulai di tahun 2024,” ujar Gunadi.
Waskita Hendak Buat PLTA di Aceh, Listriknya Untuk Sumut
Nova Iriansyah, saat menerima kunjungan manajemen PT. Waskita Karya, dalam rangka membahas rencana pembangunan proyek pembangkit listrik tenaga air, di Meuligoe Gubernur Aceh, Banda Aceh, Sabtu, (4/6)
Gunadi menyebutkan sejumlah manfaat yang didapat masyarakat Aceh jika pembangkit listrik tenaga air itu dibangun, yaitu menjadi lumbung pasokan air bersih, penyerapan tenaga kerja saat konstruksi maupun operasional PLTA, pengendali banjir dan menambah pendapatan daerah.
“Sudah satu tahun lebih untuk mencari lokasi, mudah-mudahan Tamiang ini bisa menjadi lokasi potensi yang besar dan memberi dampak yang bnyak bagi provinsi ini, baik ketersediaan air bersih maupun energi,” sebutnya.
Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengaku pemerintah Aceh siap mendukung rencana itu. Dia berharap investasi tersebut serius dikerjakan oleh Waskita Karya.
Baca Juga:
- Pemuda Peduli Lingkungan dan Satwa Liar Aceh Timur Adakan Acara Focus Group Discussion (FGD) & Buka Puasa Bersama
- Warga Enam Desa di Aceh Timur ‘Terisolasi’ Karena Rakit Penyeberangan Rusak, Kapan Jembatan Dibangun?
- Jalur Terkstrim Aceh Timur Sangat Rawan Musibah
“Sebagai perusahaan negara, saya berharap investasi ini bisa serius dikerjakan,” kata Nova saat menerima kunjungan manajemen PT Waskita Karya
Menurutnya, setiap pembangunan pasti mengalami kendala dan tantangan. Namun itu semua dapat diatasi bila pihak perusahaan serius dan komit dengan rencana investasinya.
“Selain itu, terkait lingkungan saya yakin dengan teknologi terbaru saat ini pembangunan akan ramah lingkungan,” kata Nova.
Nova juga meyakini, hadirnya tiga kawasan pembangkit listrik tersebut menjadi keseimbangan baru yang lebih baik bagi masyarakat di sekitar. Ia yakin pembangunan tersebut akan membawa banyak manfaat baik bagi masyarakat Aceh.
Sumber: Acehinfo.id