“Terpaksa saya rem mendadak kalau tidak mobil bisa terbang banting dan terbalik, itu aja direm sampai terseret, padahal kecepatan hanya 80 km pe rjam,” terang Ardi lagi mengutip keluhan Usman.
Karena tidak ada penerangan di malam hari dan rambu-rambu, karena itu Ardi mewakili masyarakat di daerah berharap kepada pemerintah dan dinas terkait agar memasang rambu-rambu petunjuk kondisi jalan 100 meter, sebelum lokasi jembatan amblas agar pengendara tidak terjebak.
Pasca selesai diaspal oleh rekanan pengerjaan jalan proyek Multiyears Segmen 1 beberapa waktu lalu, kini badan jalan juga bergelombang akibat bekas tambal.
Untuk diketahui kedua lokasi jembatan amblas ini termasuk dalam ruas jalan segmen 1 proyek Multiyears.
- Baca juga:
- Banjir Rendam Jalan Peureulak Lokop PPTK Wilayah Segmen 3 Terkurung.
- Pembangunan 3 Segmen Jalan Lintas Peureulak – Lokop Wajib.
- Aceh Timur Punya Banyak Air Terjun Cantik, Yuk Kita Dieksplor
Tapi perbaikan kedua jembatan amblas ini tidak termasuk ke dalam perbaikan, sehingga kondisi jembatan turun sekitar 1 meter dari permukaan jalan.
Bahkan waktu kawasan ini dilanda banjir beberapa waktu lalu, kedua jembatan amblas itu tak bisa dilalui kendaraan karena terendam banjir.
Di lokasi jembatan amblas Alue Genteng sudah dibangun tiang jembatan baru tahun 2022 lalu, tapi pembangunannya belum dilanjutkan.
Sedangkan jembatan amblas di Peunaron Lama, belum ada tanda-tanda diperbaiki.***
Sumber: Serambinews