Info Aceh Timur, Aceh Timur – Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA), Safaruddin, mendesak Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) untuk mengembangkan potensi migas di Blok A Aceh Timur.
Dimana PT Medco E&P Malaka kini sebagai operator di wilayah kerja Blok A harus di evaluasi pekerjaannya sesuai dengan perpanjangan kontraknya 20 tahun hingga September 2031.
Pada saat ini komposisi kepemilikan Blok A, 85 persen oleh PT Medco E&P Malaka dan 15 % oleh PT Medco Daya Energi Nusantara dengan lapangan migas yang memiliki cadangan gas lebih dari 450 BCF.
“Kami mendesak BPMA untuk segera mengembangkan potensi Blok A di Aceh Timur yang potensinya mencapai 450 BCF, dengan melakukan evaluasi kepada PT Medco E&P sebagai operator Blok A saat ini,”
BACA JUGA: Duel Maut warga Aceh Timur, Safaruddin Harus dilarikan Ke RSUZA
BACA JUGA: Warga Aceh Diperas di Poslantas Gebang, Safaruddin: Itu Bajingan Bagi Kami
Blok yang seluas itu saat ini sepertinya tidak ada pengembangan lagi, hanya terpusat kegiatannya pada lapangan eksisting saja.
Sangat disayangkan jika potensi lapangan migas yang ada tidak dapat dimaksimalkan.
“Jika tidak dilakukan pengembangan oleh Medco, BPMA harus tegas meminta Medco untuk mengembalikan lapangan-lapangan yang terbengkalai untuk kemudian ditawarkan kepada investor lainnya yang berminat,” kata Safar.
Safar menyampaikan jika lapangan migas di Blok A potensinya terus dikembangkan, maka secara ekonomi akan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.
Seperti membuka kesempatan dimana tingkat penyerapan tenaga kerja pada kegiatan hulu migas di daerah ini cukup tinggi dan tenaga kerja lokal mendapat prioritas untuk bekerja di perusahaan.
Dengan adanya kegiatan hulu migas mampu meningkatkan penghasilan dimana upah yang diterima karyawan tentu lebih tinggi dibanding perusahaan lain.
Selain itu kegiatan hulu migas mengakibatkan peningkatan aktivitas usaha masyarakat yang telah ada di daerah sekitarnya.
Kegiatan hulu migas menumbuhkan peluang usaha lain bagi masyarakat di sekitarnya dengan perusahaan melakukan program pengembangan ekonomi masyarakat disekitar wilayah tambang.
“Jika lapangan migas semakin luas, maka dampak positif kepada lingkungannya juga semakin meningkat, seperti terbukanya lapangan kerja dengan gaji yang tinggi.
Sehingga daya beli juga tinggi dan aktivitas uasaha masyarakat di sekitarnya juga akan berdampak dari tingginya daya beli tersebut.
Apalagi di dorong dengan berbagai program pengembangan ekonomi dari perusahaan”, terang Safar.
Perluasan pengembangan potensi lapangan migas di Blok A juga berdampak pada pembangunan infrastruktur.
Dimana akan terjadi penambahan transportasi baik kepentingan eksplorasi, penambangan sarana transportasi dari daerah ke daerah juga pemasaran hasil produksi ke kawasan lapangan migas.
Ini juga akan sangat tinggi di banding kawasan lain dimana jumlah penduduk di kawasan ini juga akan mengalami peningkatan seiring kebutuhan sumber daya manusia dari perusahaan migas.
“Pembangunan infrastruktur juga akan meningkat jika pengembangan lapangan migas terus dipacu oleh BPMA.
Dimana transportasi untuk kepentingan perusahaan maupun aktivitas masyarakat juga akan meningkat seiring dengan kebutuhan sumber daya manusia untuk kepentingan eksplorasi lapangan migas,” tambah Safar.
Secara pendidikaan, pengambangan lapangan migas ini juga berdampak pada pembangunan sumber daya manusia.
Dengan ketersediaan prasarana pendidikan yang bertambah, terjadinya peningkatan kualitas tenaga pendidik dengan kemudahan dalam mengakses fasilitas pendidikan dan kesehatan dengan berbagai program corporate social responsibility (CSR) dari perusahaan kepada masyarakat sekitarnya.
“Dengan meningkatnya kegiatan eksplorasi migas juga bisa berdampak pada perbaikan sumber daya manusia khususnya disekitar wilayah eksplorasi migas dengan akan lahirnya penambahan prasarana pendidikan, peningkatan kualitas tenaga pendidikan dan kemudahan aksis terhadap fasilitas pendidikan dan kesehatan yang didukung dengan berbagai program CSR dari perusahaan.” tutup Safar.***
Sumber : SerambiNews.com