Infoacehtimur.com, Langsa – Pemerintah Kota Langsa mengalokasikan anggaran lebih dari Rp5,2 miliar untuk pengadaan seragam sekolah tahun ajaran 2025.
Total 17.600 pelajar di jenjang SD, MI, dan SMP menjadi sasaran program ini. Namun, sejauh ini belum ada kepastian apakah seragam akan dibagikan secara cuma-cuma.
Rinciannya, pengadaan dibagi dalam dua paket yaitu, SD sederajat sebesar Rp3,49 miliar dan SMP sederajat sebesar Rp1,76 miliar.
Kepala Dinas Pendidikan Langsa, Suhartini, menjelaskan bahwa satu set seragam akan terdiri dari baju, celana atau rok, dasi, dan topi, dengan estimasi biaya Rp300 ribu per siswa, sudah termasuk pajak dan ongkos kirim.
BACA JUGA: 3 Pria di Langsa Ditangkap Polisi 2 Diantaranya Masih Pelajar, Ini Kasusnya
BACA JUGA: Razia Pelajar yang Bolos, Petugas Satpol PP Malah Dikeroyok Pelajar di Langsa
Meski menyebutkan detail jumlah dan bentuk pengadaan, Dinas tidak secara tegas menggunakan istilah “gratis”.
Ini memunculkan keraguan, apakah seragam benar-benar akan diberikan tanpa pungutan, atau justru disusupi biaya tambahan di tingkat sekolah?
BACA JUGA: Jeffry Sentana Ajak Masyarakat Langsa Bersatu dan Fokus pada Pembangunan
BACA JUGA: Pelantikan Wali Kota Langsa Terus Dipermainkan, Jeffry Sentana ‘Saya Pasrahkan Pada Allah’
Suhartini juga mengungkapkan bahwa proses pemilihan penyedia masih berlangsung melalui e-katalog, dengan kemungkinan negosiasi harga.
Artinya, hingga kini belum ada kontrak atau distribusi yang pasti.
Dengan jumlah sasaran puluhan ribu siswa dan anggaran miliaran rupiah, program ini berpotensi besar meringankan beban orang tua.
Namun tanpa kejelasan soal distribusi dan mekanisme pengawasan, kekhawatiran publik tak bisa diabaikan apakah seragam ini akan benar-benar diterima siswa, atau hanya tercatat sebagai angka dalam laporan.***