Infoacehtimur.com / Sejarah – 19 Agustus menjadi hari sejarah bagi Aceh dimana putra Aceh menjadi pemimpin se sumatera di mana pada saat itu Pulau Sumatera manjadi daerah satu provinsi.
Mr. Teuku Mohammad Hasan kala itu ia terpilih menjadi Gubernur Sumatera dalam sidang PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) kedua yang di selenggarakan pada tanggal 19 agustus 1945 yang juga sebelumnya telah dilaksanakan sidang pertama pada 18 agustus 1945 yang di hadiri oleh 27 peserta/anggota yang menghasilkan beberapa putusan.
Berdasarkan hasil pencarian di internet yang juga di kutip dari buku Pengantar Hukum Indonesia (2019) oleh Rahman Amin, berikut hasil sidang PPKI pertama:
- 1. Menetapkan Ir. Soekarno dan Moh. Hatta sebagai Presiden serta Wakil Presiden Indonesia
- 2. Untuk sementara waktu, pekerjaan presiden akan dibantu KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat) dan
- 3. Pengesahan UUD 1945.
Lalu sidang kedua PPKI pada 19 Agustus 1945 mengahasilkan putusan secara garis besarnya sidang kedua ini berfokus pada pembahasan mengenai wilayah Indonesia serta pemerintahannya.
Ada pula penetapan alat kelengkapan negara hasil sidang PPKI tanggal 19 Agustus 1945 yakni presiden, wakil presiden, kementerian, dan Komite Nasional Daerah.
Dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan tahun 2020 karya Rosmawati dan Hasanal Mulkan, menuliskan salah satu hasil sidang PPKI kedua adalah terbentuknya Indonesia menjadi delapan wilayah, yaitu Sumatera, Jawa Barat , Jawa Tengah, Jawa Timur, Sunda Kecil, Maluku , Sulawesi dan Kalimantan.
Untuk Pulau Sumatera di pimpin oleh Mr. Teuku Mohammad Hasan atau nama serupa juga ditulis Teuku Muhammad Hasan sebagai Gubernur Provinsi Sumatra pertama setelah Indonesia merdeka dan ia juga sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada tahun 1948 hingga tahun 1949 dalam Kabinet Darurat.
Tak hanya itu ia juga seorang pejuang kemerdekaan dan pahlawan nasional Indonesia.
Teuku Muhammad Hasan Merupakan anak dari pasangan Teuku Bintara Pineung Ibrahim, dengan Tjut Manyak lahir pada 4 April 1906, Kabupaten Pidie dan ia Meninggal 21 September 1997, di Jakarta. dan ia juga pernah mengenyam Pendidikan di sekolah Rijksuniversiteit Leiden.