Infoacehtimur.com | Aceh Timur – Dua (2) tahun sudah, keluarga Suhaimi (42) serta dua anaknya tinggal di gubuk reyot berukuran 2×2 meter, berdinding plastik dan hampir roboh, kini gubuknya sudah di tumpangi dangan kayu untuk safety. Rabu (25/5/2022).
Warga Dusun Nelayan Desa Seuneubok Baroeh, kecamatan Darul Aman Kabupaten Aceh Timur.
Suhaimi Bersama dua (2) anak nya itu tak hanya harus berbagi ruang di tempat yang sempit, namun juga sangat tidak nyaman. Jika hujan rumahnya bocor, saat kemarau terasa gerah.
Mereka hanya bisa pasrah dengan kondisi ini karena penghasilan Suhaimi sebagai petani tambak, dianggap tak cukup mampu untuk memperbaiki atau membangun rumah yang lebih layak.
”Untuk sehari-hari pekerjaan saya menjaga tambak orang, penghasilan yang saya dapat mungkin tidak bisa untuk membuat rumah yang layak, karena saya harus menutupi hutang saya sebelum masa panen,” Kata Suhaimi.
Sekretaris desa atau sekdes senebok baroh juga mengakui bahwa warga didesanya sudah menempati gubuk tersebut selama dua tahun, tapi, program untuk dana rumah rehap tidak bisa disalurkan lagi, karna program pembangunan sudah diganti dengan program kemakmuran, diantaranya 40 persen untuk BLT atau bantuan langsung tunai, 20 persen untuk pangan masyarakat, 8 persen dana covid, semetara 32 persen, disitu untuk gaji perangkat desa, PHBI, PHBN, ATK, dan sebagainya
Sebagai kepala rumah tangga, Suhaimi punya mimpi untuk membahagiakan istri dan anaknya. Membangun rumah yang layak huni dan jadi tempat istirahat yang nyaman.
Baca Juga: Nek Timaryam Tinggal Di Gubuk Reyot Mengharapkan Huluran Tangan Dermawan Dan perhatian Pemerintah
Jalaluddin Warga Baktiya Yang Hidup Di Gubuk Reot Berlantai Tanah, Butuh Perhatian Pemerintah
Namun, akibat faktor ekonomi yang begitu sempit, dan rumah yang sangat tidak layak huni, suhaimi terpaksa harus berpisah dengan istrinya,
Meski termasuk dalam keluarga Miskin, mereka tak pernah tersentuh program apapu atau rehabilitasi rumah tidak layak huni dari pemerintah.
“Pada tahun 2020 Proposal sudah 2 kali saya ajukan ke PUPR, hingga saat ini belum ada jawaban dari dinas tersebut, dan hingga saat ini belum ada bantuan rumah dari pemerintah, mau di bangun sendiri tidak ada biaya,” Tutupnya dengan nada sedih.