Infoacehtimur.com / Aceh Timur – Surat Pj Bupati Pidie yang ditujukan kepada PJ Gubernur Aceh terkait permintaan pelaksanaan Pekan Olahraga Aceh (PORA) XIV/2022 di Pidie, terus mendapat penolakan.
Salah satunya seperti yang disampaikan Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Aceh Timur, Dr Firman Dandy, SE, MSi.
Di antara sejumlah alasan penolakan penundaan PORA Pidie, Dandy mengaitkannya dengan agenda persiapan Pelatda PON Aceh yang rencananya dilaksanakan mulai awal tahun 2023.
Pasalnya, para atlet yang akan menjalani Pelatda PON 2024, sebagian besar menunggu hasil juara PORA XIV/2022.
“Tentunya, jika PORA ditunda maka juga akan mengganggu persiapan Pelatda PON awal tahun 2023,” kata Firman Dandy.
Selain itu, jelas Dandy, secara penyediaan anggaran apabila PORA digeser ke tahun depan, juga berada dalam posisi ketidakpastian.
Baca juga: Ketua KONI Aceh Timur Tawarkan Solusi Ini Agar PORA Pidie Terlaksana Sesuai Jadwal
Hal ini dikarenakan kemampuan keuangan pemerintah kabupaten/kota saat ini rata-rata masih dalam kondisi yang belum normal pasca pandemic Covid-19.
Setiap pemerintah kabupaten/kota, terang Dandy, saat ini masih fokus untuk membiayai belanja wajib dan rutin seperti gaji.
Juga belanja kegiatan-kegiatan prioritas arahan pemerintah pusat seperti program perlindungan sosial, dan pengendalian inflasi daerah, serta belanja kegiatan-kegiatan prioritas lainnya.
“Mulai tahun 2023, fokus penyediaan anggaran pemerintah sudah pasti ke beberapa kegiatan besar skala provinsi seperti MTQ Simelue dan lain-lain, maupun skala nasional antara lain kegiatan Penas, dan persiapan Pemilu, serta Pilkada 2024,” terang Dandy.
“Karena itu, berdasarkan beberapa pertimbangan tersebut, kami menyarankan agar PORA Pidie baiknya tetap terlaksana sesuai jadwal semula,” ungkap Firman Dandy yang juga Direktur Le Meuriya Center (LMC) ini.
Baca juga: Futsal Championship PII 2022. Firman Dandy: KONI Aceh Timur Turut Pantau Talenta Baru
Tawarkan solusi
Seperti diketahui, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Aceh Timur, Dr Firman Dandy, SE, MSi berharap Pekan Olahraga Aceh (PORA) XIV tahun 2022 di Pidie, tetap terlaksana sesuai jadwal yang telah ditentukan yaitu pada 23 November hingga 3 Desember 2022 mendatang.
“PORA Pidie baiknya tetap terlaksana sesuai jadwal semula,” ungkap Dr Firman Dandy menanggapi berita utama Serambi Indonesia edisi cetak, Senin 12 September 2022, dengan judul “Pemkab Pidie Minta PORA Ditunda” karena alasan banyak venue yang belum dapat dibangun.
Menurut Firman Dandy, wacana penundaan PORA 2022 dan digeser ke tahun 2023 diharapkan agar dipertimbangkan secara bijaksana dan memperhatikan semua aspek secara komprehensif.
Menurut Dr Firman Dandy, sejak ditetapkan sebagai tuan rumah PORA pada tahun 2022 di Hotel Grand Nanggroe pada tahun 2018 lalu, Pemkab Pidie memiliki waktu 4 tahun untuk mempersiapkan diri sebagai tuan rumah
“Secara waktu yang tersedia, seharusnya ini lebih dari cukup untuk semua proses perencanaan dan persiapan awal sampai dengan pelaksanaan November tahun 2022 ini,” ungkap Ketua Ikatan Alumni Universitas Samudera Langsa ini.
Tak hanya itu, berdasarkan hasil Rapat Kerja KONI Aceh yang diikuti 23 kabupaten/kota Se-Aceh, serta 65 Pengurus Provinsi (Pengprov) cabang olahraga anggota KONI Aceh pada 25-27 Maret 2022 lalu, jelas Dandy, salah satu rekomendasinya yaitu PORA Pidie harus tetap terlaksana pada November 2022.
Jelang akhir November mendatang, lanjut Dandy, ada waktu sekitar 2,5 bulan lagi.
Baca juga: Ketua KONI Bersama Ketua DPRK Aceh Timur Buka Futsal Championship Pelajar se-kabupaten Aceh Timur
Karena itu kurang bijaksana jika diambil keputusan untuk memundurkan waktu pelaksanaan PORA.
“Sebaiknya kita jangan berfikir bahwa PORA ditunda, tetapi ambil segera langkah alternatif solusi pelaksanaannya,” ungkap Dandy.
Ia menyebutkan solusi alternatif agar PORA XIV tetap sesuai jadwal, di antaranya:
Pertama, estimasi berdasarkan kondisi ril di lapangan untuk venue yang bisa dikejar penyelesaiannya sebelum November, maka tetap dilaksanakan di Pidie.
Kedua, untuk venue yang tidak selesai, maka solusinya alihkan ke kabupaten/kota yang siap membantu melaksanakan pertandingan.
“Dalam hal ini, Kabupaten Aceh Timur dan Aceh Besar sebagai kabupaten yang pernah menjadi tuan rumah PORA sebelumnya bisa menjadi alternatif lokasi pelaksanaan,” urai dia.
Baca juga: Ketua KONI Firman Dandy Tinjau TC Atlet Dayung Aceh Timur
“Serta Banda Aceh yang juga punya fasilitas pendukung lengkap juga bisa menjadi alternatif pengalihan lokasi pertandingan,” ungkap tokoh pemuda Aceh Timur ini.
Yang tidak siap, jelas Dandy, kan hanya beberapa venue penyelenggaraan.
Sedangkan aspek teknis penyelenggaraan lainnya serta semua aspek non-infrastruktur bisa dikejar persiapannya.
“Apabila langkah ini yang diambil akan lebih bijaksana daripada harus ditunda ke tahun depan,” tutur dia.
“Kalau ditunda maka semua stakeholder olahraga di Aceh akan dirugikan. Efek terbesar itu akan ditanggung oleh seluruh kabupaten/kota di Aceh yang telah melakukan persiapan mengikuti PORA sejak awal tahun,” cetus Dandy.
Aceh Timur sendiri, ungkap Dandy, sudah melakukan apel training center (TC) pada 7 Juli 2022 lalu, yang diikuti 26 cabang olahraga (cabor).
Malah sejak Minggu kedua Agustus lalu, para atlet dari masing-masing cabor sudah mengikuti Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) hingga akhir Oktober mendatang dalam rangka mengikuti PORA di Pidie ini.(*)
Baca juga: Ketum KONI Atim, Minta Tim Dayung Aceh Timur Mampu Naik Peringkat Dengan Tambahan Medali
Sumber: Serambi Indonesia