Aceh Timur – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Akubank Cabang Aceh Timur menyelenggarakan peringatan bulan kelahiran Baginda Penghulu Segala Alam juga bertepatan dengan momentum 17 Tahun Tsunami Aceh.
Perayaan Maulidurrasul diselenggarakan dengan penuh khidmad dalam lantunan shalawat dan disertai do’a bersama untuk korban Tsunami (Smong-red) pada 17 tahun lalu, yakni pada minggu pagi 26 Desember 2004.
Tak hanya itu Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Akubank Cabang Aceh Timur juga mengadakan santunan anak yatim yang ada di wilayah mereka.
Acara tersebut diadakan pada Minggu (26/12) di maskas HMI Aceh Timur tepatnya di Desa Tanoh Anoe, Idi Rayeuk.
Ketua HMI Cabang Aceh Timur Hidayatul Mustaqim menyebutkan bahwa sudah sepatutnya umat muslim, warga negara penganut agama islam, untuk senantiasa meneladani rasulullah. Bahkan perubahan ke arah yang lebih baik akan lebih mudah digapai bila dimulai dengan memperbaiki akhlak diri masing-masing serta orang sekitar.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad S.A.W diselenggarakan dengan mengusung tema “MENELADANI AKHLAK RASULLULLAH SAW SEBAGAI BEKAL MEMBANGUN PRIBADI YANG UNGGUL”.
“Kita perlu mengingat sejarah dan kelahiran nabi Muhammad SAW adalah kelahiran yang luar biasa,Nabi Muhammad adalah sebagai petunjuk kita dari jalan jahilyah menuju jalan yang lurus (Islamiyah), artinya walau tidak sepenuhnya kita bisa meneladani akhlak Rasulullah setidaknya kita bisa bermanfaat untuk khalayak ramai,” kata Mustaqim disela-sela acara tersebut.
Dalam kegiatan ini turut juga di hadiri sekretaris jenderal PBHMI Zunnur Roin.
Sebagai informasi, kegiatan yang terselenggara dengan penerapan protokol kesehatan (protkes) tersebut turut di hadiri oleh tamu dari kalangan KAHMI (korps alumni HmI) dan beberapa ormas dan OKP yang ada di aceh timur berjumlah puluhan orang.
Ketua komisariat Kampus Akubank Raja abdurrazi juga menyampaikan kepada tim Info Aceh Timur bahwa pihaknya menggabungkan peringatan Maulid Nabi bersama peringatan bencana dahsyat 17 tahun silam itu agar kesadaran rohaniah perihal pentingnya peribadatan dan dekatnya kematian dapat lebih dipahami.
“Kegiatan maulid tahun ini sengaja kita gabungkan dengan memperingati 17 tahun musibah yang merenggut ribuan nyawa itu agar kita semua sadar bahwa mengahadap Allah SWT bisa kapan saja. Semoga dengan nilain dibalik kegiatan ini bisa meningkatkan kesadaran kita untuk lebih rajin lagi beribadah kepada Allah SWT,” ucapnya.