Infoacehtimur.com / kota Langsa – Ratusan mahasiswa Universitas Sains Cut Nyak Dhien (USCND) Langsa menggelar aksi demonstrasi secara damai di kampus setempat, Gampong Paya Bujok Seuleumak, Kecamatan Langsa Baro, Rabu (03/11/2022).
Dalam aksi damai yang dimulai pukul 09.30 WIB, beberapa mahasiswa mengusung spanduk bertuliskan diantaranya, “Kampus Sakit!, Mahasiswa Bangkit, dan Kita Bukan Siswa..!!! Tapi kita adalah mahasiswa” #saatnya mahasiswa bersuara.
Koordinator aksi, Syafrizal dalam orasinya menyampaikan aksi tersebut karena mahasiswa merasa bahwa adanya tindakan sepihak atas pemecatan Dekan Fakultas Kesehatan. Para mahasiswa menilai bahwa kampus tersebut sudah menjadi ladang bisnis dan tidak adanya transparansi keuangannya.
Baca juga: Senator Abdullah Putéh Kunjungi Asrama Mahasiswa Acèh Timur di Banda Aceh
Adapun tuntutan mahasiswa USCND dalam aksi damai adalah:
- Pelayanan Akademik
- Terganggu proses ngajar mengajar
- Bagaimana persiapan Akreditasi
- Mohon kejelasan dan pengertian salah satu dekan dan dengan secara tiba-tiba oleh rektor USCND
- Kami mahasiswa meminta statuta USCND yang terbaru untuk melihat jalannya sebuah sistem Kampus USCND
- Tidak terpenuhi sarana dan prasarana di Kampus
- Jangan intimidasi dari pihak Rektorat terhadap mahasiswa yang mengikuti Demontrasi di Kampus USCND
- Apabila petisi kami tidak diindahkan, kami akan menyurati secara langsung LLDIKTI wilayah XIII.
Menanggapi tuntutan para mahasiswa, Wakil Rektor I, Marida Fitriani, MP mengatakan bahwa dirinya tidak melarang mahasiswa melakukan aksi damai untuk menyampaikan petisi walaupun apa yang disampaikan itu adalah aib dari kampus ini sendiri.
“Saya jelaskan kepada adik-adik sekalian mengenai jabatan Dekan tersebut tidak bisa dipecat akan tetapi bisa digantikan. Kami dari pihak kampus meminta waktu kepada adik sekalian agar kami bisa berkoodinasi kepada rektor dan menjawab atas petisi-petis adik sekalian,” ujarnya.
“Mari kita duduk untuk bermediasi, saya minta perwakilan dari mahasiswa sebanyak 5 orang,” tutupnya.
Setelah menyampaikan pernyataan tersebut, Wakil Rektor I itu pergi meninggalkan para mahasiswa yang melakukan aksi damai. Namun mahasiswa tidak terima atas apa yang disampaikan Marida Fitriani.
Kemudian, para mahasiswa menyampaikan aspirasinya kepada Wakil Rektor II yang menemui para peserta aksi saat berteduh dari teriknya matahari.
“Ibu, apakah pantas seorang Wakil Rektor I yang merupakan orang tua kami mahasiswa pergi begitu saja meninggalkan anaknya yang menyampaikan aspirasinya?” kata salah seorang mahasiswa saat ditemui Wakil Rektor II USCND.
Baca juga: Pelaku Tembak Mata Mahasiswa Hingga Kritis di Aceh Ditangkap, Terancam 20 Tahun Penjara
“Kami mau duduk untuk mediasi, tapi kami tidak mau kalah cuma 5 orang saja sebagai perwakilan kami,” tegasnya.
Menanggapi keluhan mahasiswa, Wakil Rektor II USCND, Retno menyampaikan para mahasiswa semestinya meminta untuk menambahkan perwakilannya dalam upaya mediasi yang sudah disampaikan Wakil Rektor I itu.
“Anak-anak ku, kalian semestinya sampaikan untuk menambah perwakilan. Apalagi ruangan yang kita gunakan untuk mediasi itu bisa menampung 40 orang,” ungkap Retno dengan nada lemah lembut.
“Mari kita duduk dan bicarakan apa yang menjadi persoalan. Saat ini Ibu Rektor tidak dapat hadir karena beliau terjebak banjir di Aceh Tamiang,” bujuk Retno.(SM/IAT)
Baca juga: Ilham Zulfikar Mengajak Pers Mahasiswa Menumbuhkan Semangat Jurnalis Muda