Infoacehtimur.com / Aceh Tamiang – Mobil ambulan pengangkut jenazah dari rumah Sakit Bina Kasih Medan, Sumatera Utara terpaksa memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalan ke Aceh Tamiang lantaran terjebak banjir di perbatasan Aceh-Sumatera.
Informasi yang dihimpun, dalam mobil tersebut terdapat jenazah wanita asal Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh hendak di pulangkan untuk di kebumikan di TPU.
Sopir truk asal Aceh Tamiang Abas, dilokasi mengatakan jenazah yang berada di dalam mobil ambulan itu yakni Puan Maharani, warga Kabupaten Aceh Tamiang terjebak banjir saat mobil menuju ke Aceh Tamiang.
Baca juga: 10.413 KK Mengungsi, Banjir di Aceh Tamiang Terus Meluas di Hari Ke-empat
“Hampir satu hari mobil ambulan membawa jenazah itu belum dapat melewati perbatasan Aceh-Sumatera,” kata Abas, kepada Infoacehtimur.com Jum’at, (4/11/2022).
Sementara mobil ambulan, lanjut Abas, sudah memutar balik ke arah Sumatera Utara. Sementara jenazah tersebut digotong ke mobil lainnya yaitu mobil truk untuk dapat meneruskan perjalanan ke Aceh Tamiang.
“Para sopir juga ikut menggotong nya ramai-ramai ke mobil lainnya lantaran mobil ambulan memutuskan untuk tidak melanjutkan ke Aceh Tamiang. Sudah balik ke Medan lagi,” ujar Abas.
Baca juga: Banjir Aceh Tamiang Lumpuhkan Jalan Lintas Medan – Banda Aceh
Sebagai informasi, akibat banjir yang terus meluas di Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh mengakibatkan akses jalan lintas nasional Medan-Banda Aceh terjadi kemacetan panjang. Diperkirakan capai ratusan mobil terhenti dan sebagian mogok dijalan.
Kondisi mogok itu juga disebabkan akibat air yang masuk kedalam kenalpot kemudian masuk kedalam mesin mobil sehingga mobil terparkir di badan jalan. Terdapat yang mengalami kerusakan akibat air yaitu puluhan mobil.
Kerusakan mobil di badan jalan itu pun berimbas pada kemacetan arus lalu lintas di sekitar lokasi. Kondisi ini juga diperparah dengan terendamnya jalan di depan kantor Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH), Aceh Tamiang.
Terdapat pula pengendara motor yang memutuskan putar arah dan mencari jalur alternatif, atau sekadar menepi untuk beristirahat sambil menunggu banjir surut.
Sementara itu, banjirnya tinggi kendaraan seperti mobil colt atau truk bermuatan bahan pokok maupun sayur-sayuran juga mogok akibat nekat menerobos. Sebagian dari mereka milih untuk tidak melanjutkan perjalanan.***
Baca juga: Banjir Kepung Kota Langsa, Ketinggian Air Mencapai Lutut Orang Dewasa