
Infoacehtimur.com / Nasional – Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan alias Zulhas nampaknya tak begitu khawatir dengan harga garam yang naik selama bulan puasa atau Ramadan ini.
Zulhas menganggap, kenaikan harga garam itu merupakan hal yang wajar. Menurutnya kenaikan harga garam ini menjadi momentum petani untuk mengambil keuntungan.
“Garam konsumsi tidak ada impor kecuali untuk industri. Jadi kalau garam dalam negeri naik enggak apa-apa lah. Biar petani garam setahun sekali menikmati untung agak banyak,” kata Zulhas dalam keterangannya yang dikutip dari media Holopis.com, pada Selasa (04/04).
Adapun untuk kenaikan harga pangan lainnya, Zulhas mengaku pihaknya telah menggelar rapat bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan sejumlah pemerintah daerah (pemda).
- Baca juga:
- Perdagangan Etnis Rohingya di Aceh Dihargai per Kepala Rp1 Juta, Pelaku Diciduk TNI.
- Indonesia Bukan Negara Tujuan Utama Rohingya, Kemenlu Duga Adanya Sindikat Perdagangan.
- Dinas Perdagangan koperasi dan Usaha Kecil Menengah Aceh Timur Kembali Buka BPUM Tahap Ke Kedua
Dari hasil rapat tersebut, kata dia, ditemukan solusi yang mana pemerintah akan membantu dari segi ongkos kirim dsari daerah satu ke daerah lainnya.
Selain itu, pemerintah juga akan mengadakan pasar murah untuk menekan harga pangan jelang Lebaran 2023. Jika harga tidak kunjung turun, maka pemerintah akan memberikan subsidi selisih harga.
“Terus tadi pagi Mendagri rapat dengan walikota, bupati, gubernur. Kalau harga naiknya enggak lebih dari 5% itu biasanya ditanggung ongkosnya, kalau lebih dari itu kita bazzar kaya gini atau ditanggung selisih harganya,” pungkasnya.