Close Menu
    info terkini

    Kapolsek Paya Bakong Raih Penghargaan Polisi Humanis di The Aceh Post Awards 2025

    July 27, 2025

    Ayah yang Berjuang untuk Keluarganya, Hilang Tanpa Kabar Sejak 2022 di Malaysia

    July 26, 2025

    Mawardi, Warga Aceh Timur Hilang Kontak Sejak 2 Bulan Terakhir di Malaysia

    July 26, 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram
    INFO ACEH TIMUR
    REDAKSI
    • Aceh
      • Info Utama
      • Aceh Tamiang
      • Aceh Utara
      • Kota Langsa
    • Aceh Timur
      • Breaking News
      • DPRK Aceh Timur
    • Nasional
      • Beasiswa
    • Internasional
      • Autotekno
    • Humaniora
      • Citizen
      • Opini
      • Sejarah
    • Info Loker
    • Indeks Berita
    INFO ACEH TIMUR
    • Aceh
    • Aceh Timur
    • Nasional
    • Internasional
    • Humaniora
    • Info Loker
    • Indeks Berita
    Home > Mahfud Bicara Asas Legalitas: Orang Bikin Sambal Ganja Tak Bisa Dihukum
    Aceh

    Mahfud Bicara Asas Legalitas: Orang Bikin Sambal Ganja Tak Bisa Dihukum

    RedaksiJune 12, 2023
    Share: WhatsApp Facebook Twitter
    Share
    WhatsApp Facebook Twitter Copy Link
    Menko Polhukam Mahfud Md (Foto: dok. Tangkapan Layar YouTube Kemenko Polhukam)/Detikcom

    INFO ACEH TIMUR, ACEH – Menko Polhukam Mahfud Md berbicara terkait asas legalitas terkait perbuatan yang tidak bisa dipidana apabila tidak ada undang-undangnya. Ia mencontohkan, misalkan ada orang yang membuat sambal ganja.

    “Misalnya asas legalitas, asas legalitas itu mengatakan orang tidak boleh dihukum sebelum ada peraturan yang melarang bahwa perbuatan itu dilarang,” kata Mahfud Md dalam sambutannya di acara dies natalis ke-54 Universitas Malikussaleh, yang disiarkan di Youtube Kemenko Polhukam, Senin (12/6/2023).

    “Misalnya orang minum ganja, bikin sambel ganja, itu tidak boleh dihukum karena tidak ada di undang-undang, ‘barang siapa membuat sambel ganja dihukum,’ ndak ada. Itu baru dihukum kalau sudah ada di dalam undang-undang,” ujarnya, diikuti gelak tawa hadirin.

    Ia mengatakan perbuatan pidana dapat dihukum apabila sudah diatur di dalam undang-undang. Sementara itu, ada pula dalil agama yang mengatur terkait hal itu.

    BACA JUGA: Kejahatan Perdagangan Manusia di Indonesia Masuk Status Darurat

    BACA JUGA: Korban Pelanggaran HAM Berat di Aceh Bakal Dapat Bantuan Dari RI

    “Nah di dalam Islam itu ada dalilnya ‘tidak boleh orang dihukum sebelum dia tahu ada risalah’ dari seseorang. Itu kan asas legalitas, yang kemudian jadi bahasa Latin, padahal bahasa Arabnya sudah ada,” katanya.

    Mahfud menambahkan, jika hakim telah membuat keputusan sudah inkrah, harus ditaati. Sebab, putusan tersebut sudah mengikat dan harus ditaati.

    “Misalnya hakim kalau sudah buat keputusan sudah inkrah harus ditaati, jangan kalau membuat putusan lalu orang ‘hakimnya tidak adil’, tetap putusannya mengikat, hakimnya tangkap, putusannya mengikat,” kata Mahfud.

    “Karena di dalam agama itu ada dalil, keputusan hakim itu mengikat, mengakhiri perselisihan. Bahwa kamu tidak setuju ndak papa, tapi putusan hakim itu harus ditaati, kalau ndak, nggak akan pernah putusan hakim ditaati. Benar kata ini, salah kata itu, benar kata sana salah kata ini, ndak ada. Taati kalau hakim sudah memutus vonis dengan vonis dan inkrah,” katanya.

    Dalam sambutannya, Mahfud juga memaparkan ada sejumlah hukum modern yang juga mengikuti hukum pada zaman nabi. Misalkan ada dalil hukum dapat berubah pada saat situasi yang berubah, di tempat dan waktu yang berubah, contohnya adat di Jawa berbeda dengan adat di Aceh, karena terdapat perbedaan waktu.

    “Dalil yang kemudian diambil oleh hukum modern itu bahwa hukum berubah kalau situasinya berubah, itu dulu sudah ada di zaman Umar,” katanya.

    Oleh sebab itu, Mahfud mencontohkan ada dalil dalam agama yang telah diadopsi hukum modern saat ini. Ilmu hukum tersebut berasal dari Mesir. Selain itu, Mahfud menyebutkan keadaban di Indonesia saat ini juga telah mengambil substansi dari keadaban yang dibangun nabi melalui piagam Madinah.

    “Saudara itu dalil-dalil yang ada di dalam agama yang kemudian masuk ke dalam hukum modern. Masuk hukum modern lewat kode planel kode civil di Prancis masuk ke Belanda tahun 1811, masuk ke Indonesia tahun 1986 lalu diajarkan di fakultas hukum oleh dekan. Dibilang ini ilmu dari Prancis, ndak, itu ilmu dari Mesir,” katanya.***

    Sumber : Detikcom

    Harian Aceh Mahfud MD Sambal Ganja
    Follow on Google News
    Highlights

    Kapolsek Paya Bakong Raih Penghargaan Polisi Humanis di The Aceh Post Awards 2025

    zakariaJuly 27, 2025

    Infoacehtimur.com, Aceh – Kapolsek Paya Bakong, IPDA Irvan, S.H., menerima penghargaan sebagai Polisi Humanis di…

    Ayah yang Berjuang untuk Keluarganya, Hilang Tanpa Kabar Sejak 2022 di Malaysia

    July 26, 2025

    Mawardi, Warga Aceh Timur Hilang Kontak Sejak 2 Bulan Terakhir di Malaysia

    July 26, 2025
    Media Sosial Kami
    • Facebook
    • YouTube
    • TikTok
    • Channel WA
    • Twitter
    • Instagram
    INFO this WEEK

    Dua Pemuda Aceh Bersinar di Akmil dan Akpol

    July 26, 2025

    Beasiswa Unggulan Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

    July 20, 2025

    Lagi, Kapal Motor Nelayan Aceh Timur Tenggelam di Selat Malaka, Beberapa ABK Belum Ditemukan Katanya

    July 22, 2025
    INFO ACEH TIMUR

    Portal Berita Aceh Timur dan Dunia

    Facebook Instagram YouTube WhatsApp
    • Beranda
    • Tentang Kami
    • Redaksi
    • Privacy Policy
    Terpopuler

    Bupati Aceh Timur Imbau Aparatur Gampong dan Kecamatan Tak Terbitkan Surat Tanah Sporadik

    July 13, 20256,355
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Beranda
    • Tentang Kami
    • Redaksi
    • Privacy Policy
    Copyright © 2018 - 2025 PT. Info Aceh Utama.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.