Close Menu
    info terkini

    Tiga Jemaah Haji Asal Aceh Meninggal di Tanah Suci

    June 8, 2025

    Api Mengamuk, Satu Rumah Semi Permanen di Seuneubok Rambong Ludes Terbakar

    June 7, 2025

    Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Tolak Gugatan Yuskin Syahdan Terhadap PT Atakana Company

    June 7, 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram
    INFO ACEH TIMUR
    REDAKSI
    • Aceh
      • Info Utama
      • Aceh Tamiang
      • Aceh Utara
      • Kota Langsa
    • Aceh Timur
      • Breaking News
      • DPRK Aceh Timur
    • Nasional
      • Beasiswa
    • Internasional
      • Autotekno
    • Humaniora
      • Citizen
      • Opini
      • Sejarah
    • Info Loker
    • Indeks Berita
    INFO ACEH TIMUR
    • Aceh
    • Aceh Timur
    • Nasional
    • Internasional
    • Humaniora
    • Info Loker
    • Indeks Berita
    Home > Kisah Hamza Retas 217 Bank Amerika Capai Trilliunan, Uangnya Mengalir ke Rakyat Palestina
    Internasional

    Kisah Hamza Retas 217 Bank Amerika Capai Trilliunan, Uangnya Mengalir ke Rakyat Palestina

    IlhamJune 17, 2023
    Share WhatsApp Facebook Twitter Telegram
    Share
    WhatsApp Facebook Twitter Copy Link
    Hacker yang jebol bank Amerika hingga triliunan rupiah

    INFO ACEH TIMUR, INTERNASIONAL – Amerika dibikin ketar-ketir oleh seorang pria asal negara Aljazair, lantaran meretas sebanyak 217 Bank di negara Amerika Serikat, berita ini sempat heboh pada tahun 2019 lalu.

    Kini diulas kembali mengingat Hamza, disebut Al Jazeera sebagai Robin Hood-nya Palestina. Seperti apa kisahnya? Simak ceritanya. Selain itu, Hamza bisa disebut sebagai pencuri berotak brilian, tapi membagikan hasilnya untuk warga Palestina yang jadi korban gerakan zionisme.

    Di lansir situs berita SerambiNews.com pada Sabtu, 17 Juni 2023 Hamza, adalah seorang hacker. Ia mencuri lewat dunia maya, ia seorang lulusan Ilmu Komputer asal Aljazair, akan mendapat vonis dari pengadilan Amerika Serikat, Selasa (26/11/2019) mendatang.

    Sekitar 10 tahun lalu, dia menanam virus komputer, untuk memeras uang dari sektar 200 bank dan perusahaa terkemuka di Amerika Serikat.

    Dari aksinya itu, Hamza menyumbang uang miliaran rupiah untuk rakyat Palestina.

    Hamza dikenal sebagai pencipta virus Trojan bernama SpyEye. Virus ini sangat ganas, dan dirancang untuk melumpuhkan sistem IT perbankan. Virus ini mencapai puncak popularitas pada rentang 2009 – 2011.

    Dalam laporan Majalah Wired, diyakini, Hamza sukses melumpuhkan sebanyak 1,4 juta komputer di Amerika Serikat.

    Pada Selasa mendatang, Hamza, pria asal Tizi Ouzou di Aljazair, akan menerima vonis dari Pengadilan Georgia, Amerika Serikat.

    Sebelumnya, dia dinyatakan bersalah oleh hakim, dan meurut UU setempat, Hamza terancam ukuman pejara lebih dari 65 taun dan denda sebesar 14 juta dolar AS.

    Lika-liku Hamza sebagai Robin Hood-nya Palestina, berakhir di Thailand.

    Ia dtangkap di sana, dan pihak berwenang Thailand mengekstradisi Hamza ke Amerika pada 2013.

    butuh 2 tahun untuk menangkap Hamza, yang di dunia hacker, dikenal dengan nama alias Bx1.

    Hamza pun sering dijuluki sebagai ‘Happy Hacker’

    Itu karena setiap kali difoto wartawan, dia selalu tersenyum.

    Hamza seakan tak peduli bila dia tersangkut masalah hukum serius di Amerika.

    Dia seakan bangga, meski akan dijatuhi hukuman pejara hingga 65 tahun.

    Menyamar

    Hamza tertangkap karena terjebak dalam perangkap.

    Persis seperti kisah film Mission : Impossible, seorang agen rahasia Amerika, menyamar sebagai pembeli virus komputer yang diciptakan Hamza.

    Virus itu dijual Hamza seharga Rp 119 juta.

    Hamza teledor, hingga akhirnya percaya pada sang agen Amerika itu.

    Bagi penegak hukum di Amerika, Hamza tidak saja dinyatakan bersalah mencuri uang dari sejumlah bank melalui virus ciptaannya.

    Tapi, dia juga menjual virus itu ke sejumlah pejahat cyber di penjuru dunia.

    Antara 2009 dan 2011, Hamza ditangkap karena menjual banyak identitas nasabah bank.

    Di antara yang dijual hamza adalah password, username, dan informasi kartu kredit nasabah bank di Amerika Serikat.

    jelang jatuhnya vonis untuk hamza, beredar kabar soal hukuman mati yang akan diterima Hamza.

    Adanya sentimen politik untuk Palestina, mejadi bensin rumor yang terus menyala ini.

    Informasi itu berkembang luas di kalangan hacker lewat media sosial.

    “Sang pahlawan Aljazair tak diragukan sebagai hacker paling berbahaya. Dia meretas 217 bank, mengirim Rp 3,3 triliun ke Palestina. Hukumanya? Mati,” tulis pengguna Twitter berakun @Hassan_JBr

    Jadi, apakah Hamza seorang Robin Hood atau sekadar maling yang meresahkan masyarakat?

    Jawaban dari seseorang, akan tergantung pada siapa orang itu berpihak.***

    Hacker Harian Aceh
    Follow on Google News
    Highlights

    Tiga Jemaah Haji Asal Aceh Meninggal di Tanah Suci

    zakariaJune 8, 2025

    Infoacehtimur.com, Aceh – Tiga jemaah haji lansia asal Aceh meninggal dunia di Tanah Suci, Arab…

    Api Mengamuk, Satu Rumah Semi Permanen di Seuneubok Rambong Ludes Terbakar

    June 7, 2025

    Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Tolak Gugatan Yuskin Syahdan Terhadap PT Atakana Company

    June 7, 2025
    Media Sosial Kami
    • Facebook
    • YouTube
    • TikTok
    • Channel WA
    • Twitter
    • Instagram
    INFO this WEEK

    2 SPBU di Aceh Timur Bermasalah, Warga Kesulitan Mendapatkan BBM

    June 5, 2025

    Dana Bagi Hasil 2025 Aceh Timur Sudah Cair Rp 18,1 Miliar

    June 5, 2025

    Api Mengamuk, Satu Rumah Semi Permanen di Seuneubok Rambong Ludes Terbakar

    June 7, 2025
    INFO ACEH TIMUR

    Portal Berita Aceh Timur dan Dunia

    Facebook Instagram YouTube WhatsApp
    • Beranda
    • Tentang Kami
    • Redaksi
    • Privacy Policy
    Terpopuler

    18 Nelayan Aceh Ditangkap Otoritas Thailand, Ini Nama-Namanya

    May 27, 20255,534
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Beranda
    • Tentang Kami
    • Redaksi
    • Privacy Policy
    Copyright © 2018 - 2025 PT. Info Aceh Utama.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.