Info Aceh Timur, Aceh – Sejumlah warga tampak berkumpul di Pantai Gampong Kuala Pawon, Kecamatan Jangka, Bireuen, Aceh sejak Kamis (16/11/2023) pagi.
Mereka menolak pendaratan kapal pengangkut pengungsi Rohingya. Kapal sepanjang 50 meter tersebut terlihat terombang-ambing oleh ombak beberapa meter dari bibir pantai.
Dari kapal kayu, ratusan pengungsi tampak melambaikan tangan untuk minta pertolongan. Namun warga membalasnya dengan gerakan meminta pengungsi meninggalkan pantai.
Sementara itu beberapa warga berinisiatif membantu pengungsi dengan mengantarkan beras serta mi instan. Bantuan tersebut diantarkan oleh warga ke kapal kayu pengungsi Rohingya dengan menggunakan boat.
BACA JUGA: Sebanyak 36 Pengungsi Rohingya kembali Mendarat di Pesisir Pantai Aceh
BACA JUGA: [Breaking News] Ratusan Pengungsi Rohingya Kembali Mendarat di Aceh
Namun setelah diterima, bantuan tersebut langsung dibuang ke laut oleh pengungsi. Dengan bahasa isyarat, mereka mengungkapkan bahwa bukan bantuan yang dibutuhkan, tapi izin untuk mendarat.
Melihat bantuan dibuang ke laut, warga tetap tidak memperbolehkan pengungsi untuk mendarat ke pantai.
Keuchik Pulo Pineung Meunasah Dua/Kuala Pawon, Jangka, Mukhtar mengatakan, masyarakat menolak kedatangan imigran Rohingya karena khawatir mereka mendatangkan banyak masalah.
Kekhawatiran tersebut muncul berdasarkan pengalaman sebelumnya yakni saat para pengungsi Rohingya mendarat di Jangka pada 6 Maret 2020. Kala itu para pengungsi Rohingya mendarat di Pesisir Gampong Alue Buya Pasi, Jangka.
“Berdasarkan pengalaman tersebut, maka warga menolak para pengungsi Rohingya untuk mendarat di pesisir Jangka,” terangnya.
Penolakan dilakukan agar kawasan mereka tetap aman. Sementara itu, Faisal selaku perwakilan UNHCR yang berada di lokasi dan menerjemahkan keinginan para pengungsi.
Ia mengatakan ada sekitar 249 jiwa dalam kapal kayu tersebut, termasuk anak-anak dengan tujuan mencari perlindungan.
Saat diminta tanggapan oleh perwakilan UNHCR, Keuchik Mukhtar mewakili masyarakat tetap keberatan untuk menampung para pengungsi di tempat mereka.
“Saya selaku keuchik, terserah pihak pemerintah kabupaten atau provinsi. Ya silakan bawa ke sana, jadi bapak bisa membantu dan memberi makanan bagi mereka, tapi tidak di sini,” tegasnya.
Artikel telah tayang di KOMPAS.com dengan judul Alasan Warga Bireuen Aceh Tolak Pengungsi Rohingya Mendarat, Khawatir Timbulkan Masalah | (Penulis: Masriadi | Editor: Glori K. Wadrianto), Serambinews