Info Aceh Timur, Aceh – Tingginya angka pelecehan seksual terhadap perempuan dan anak di Aceh Timur disebabkan oleh dampak negatif dari penggunaan internet dan konten pornografi.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Aceh Timur, Muslidar SH, pada Selasa (12/12/2023), menjelaskan bahwa internet negatif mencakup penggunaan internet yang tidak etis, berbahaya, atau merugikan.
Fenomena ini melibatkan unsur pornografi yang dapat menargetkan anak-anak maupun orang dewasa.
Penggunaan gadget tanpa pengawasan menjadi pemicu utama akses ke konten pornografi, menciptakan ketergantungan dan keinginan untuk melampiaskan hasrat pada korban.
BACA JUGA: Kasus Pelecehan Seksual di Aceh Timur Meningkat Dibandingkan dengan Tahun Sebelumnya
BACA JUGA: Pelaku Pelecehan Wanita Disabilitas di Aceh Timur Ditetapkan Jadi Buronan!
“Seringnya konten pornografi tanpa pembatasan dapat menciptakan candu dan mengubah perilaku individu untuk menyalurkan hasrat,” tambahnya.
Dampak dari internet negatif dan konten pornografi terhadap perilaku manusia mencakup ketergantungan seksual, perubahan persepsi terhadap seksualitas, dan masalah kesehatan mental.
Ketergantungan seksual dapat merugikan hubungan interpersonal dan kesehatan mental, sedangkan konsumsi konten pornografi dapat menciptakan ekspektasi yang tidak realistis terkait hubungan seksual.
Konten pornografi cenderung memperlakukan subjek sebagai objek seksual, yang dapat memengaruhi cara individu memandang dan berinteraksi dengan orang lain dalam konteks seksual.
Masalah kesehatan mental, paparan berlebihan terhadap konten pornografi dapat menyebabkan masalah kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, dan rendahnya harga diri, terutama jika individu merasa tidak dapat mencapai standar yang ditetapkan oleh industri pornografi
Untuk mengatasi dampak negatif ini, ditekankan pentingnya memberikan pendidikan edukasi yang sehat dan memberdayakan individu dengan pemahaman yang benar tentang seksualitas, privasi, dan etika dalam hubungan.
“Dengan pemahaman yang lebih baik tentang dampak konten pornografi dan internet negatif, masyarakat dapat bekerja sama untuk mengimplementasikan solusi yang mendukung perilaku manusia yang sehat dan menghormati,” tutupnya.***
Sumber : Serambinews.com