Info Aceh Timur, Aceh – Koordinator aksi demo Rohingya, Muhammad Khalis, menyangkal terlibat dalam tindakan anarkis terhadap pengungsi Rohingya di basemen Balai Meuseuraya Aceh (BMA) pada Rabu lalu.
Dia mengklaim kejadian itu di luar kendali mereka dan disebabkan oleh oknum provokator di barisan massa pendemo.
Dilansir dari HabaAceh.id, mereka telah disusupi oleh provokator dan meneriaki kata “Serbu”. Dari situ terjadinya pro dan kontra baik media massa maupun kalangan masyarakat.
“Pada saat itu kami juga mengaku kelalaian dari kami, posisinya juga lagi capek, maka di situlah kami disusupi oleh provokator yang awalnya meneriaki di basemen itu dengan kata serbu,” kata Khalis dalam konferensi pers di 3 in 1 coffe, Banda Aceh, Jumat (29/12).
BACA JUGA: AJI: Media Jangan Mengamplifikasi Narasi Kebencian saat Memberitakan Pengungsi Rohingya
BACA JUGA: Usir Paksa Rohingya di Aceh Imbas Kemanusiaan, Mereka Tersentak dan Trauma
Khalis menyampaikan, tujuan awal pihaknya menuju gedung BMA hanya untuk mendokumentasikan para pengungsi Rohingya yang tak kunjung dipindahkan dari basemen gedung tersebut.
Saat tiba di BMA pihaknya bahkan mengaku menginstruksikan massa untuk melaksanakan salat, makan dan istirahat sebelum melanjutkan demo.
“Jadi tidak benar bahwasanya kami menarik paksa Rohingya di saat salat. Di saat massa datang (mendatangi) ke Rohingya itu (yang sedang salat) kami juga ikut menghadang,” ujarnya.
Khalis mengungkapkan, keberadaan provokator dalam barisan pengunjuk rasa tersebut diketahui setelah aksi mereka bubar, dan melihat sejumlah almamater berlogo kampus Abulyatama berceceran di gedung BMA.
BACA JUGA: Hati-hati, Wartawan Gadungan Mengaku dari Infoacehtimur.com, Lalu Peras Narasumber
“Ada beberapa almet (almamater) Abulyatama kami dapati di BMA yang memang sengaja ditaruh setelah dipakai. Sedangkan massa kami tidak ada yang merasa kehilangan almet Abulyatama,” jelasnya.
Khalis menyampaikan permohonan maaf atas kelalaian pihaknya dalam mengkoordinasikan massa saat melakukan demonstrasi di BMA, sehingga memicu kericuhan.
“Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan permohonan maaf kami atas tindakan beberapa oknum mahasiswa yang menyebabkan sebuah (tindakan) anarkis,” ungkapnya.***
Sumber : HabaAceh.id