Infoacehtimur.com, Aceh Timur – Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky, akan menurunkan tim untuk menyelidiki dugaan dampak aktivitas pembersihan sumur migas AS9 milik PT Medco E&P Malaka di Gampong Panton Rayeuk T, Kecamatan Banda Alam. Langkah ini diambil setelah warga mengeluhkan bau menyengat sejak awal Agustus 2025.
Baca Juga: Bupati Al-Farlaky Tagih Transparansi PI dan CSR PT. Medco
“Kita akan pelajari dan turunkan tim untuk memastikan kebenaran peristiwa ini,” kata Iskandar Usman Al-Farlaky kepada RMOLAceh, Senin, 11 Agustus 2025.
Al-Farlaky menegaskan, keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama pemerintah daerah. Namun, pihaknya tidak ingin mengambil keputusan sepihak tanpa penyelidikan menyeluruh.
“Tentu keselamatan warga yang lebih utama. Namun semua diperlukan penyelidikan terkait masalah ini. Kami pastikan dinas terkait turun dan menyampaikan kondisi di lapangan seperti apa,” ujarnya.
Baca Juga: Dukung Akses Mobilitas Warga, Medco E&P Malaka Bangun Jembatan Permanen
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Aceh, Ahmad Shalihin mendesak Bupati Aceh Timur segera merespon keresahan warga akibat bau menyengat yang memicu mual, muntah, dan pusing.
Menurutnya, pada Sabtu, 9 Agustus 2025, seorang perempuan berusia 36 tahun dilaporkan harus dirawat di Puskesmas Keude Gerobak setelah menghirup bau tak sedap ketika berada di kebunnya, sekitar 1,5 kilometer dari sumur AS9.
Direktur Eksekutif WALHI Aceh, Ahmad Shalihin, mengingatkan bahwa warga masih trauma dengan insiden kebocoran gas H₂S pada 24 September 2023 yang membuat 34 orang dirawat di RSUD Zubir Mahmud.
“Jangan tunggu korban bertambah baru bergerak. Kita tidak ingin peristiwa 2023 terulang,” tegasnya.
Baca Juga: Laba Bersih MEDCO Rp 1 Triliun Lebih Selama Januari-April 2024