Infoacehtimur.com | Banda Aceh – Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI melaksanakan seminar uji publik Rancangan Undang-Undang Tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh (UUPA) di ruang Serbaguna Setda Aceh, Senin (6/6/2022).
Acara tersebut sempat memanas setelah diprotes oleh Ketua DPRA Saiful Bahri. Bahkan pria yang akrap disapa Pon Yaya walk out (keluar) dari ruang acara tersebut karena dianggap tidak jelas tujuan dan maksudnya.
Seminar ini dipimpin oleh Komite I DPD RI, Fachrul Razi, senator asal Aceh. Hadir Gubernur Aceh yang diwakili Asisten I Setda Aceh M Jafar, Asisten II, para karo, akademisi, dan pihak terkait lainnya.
Baca Juga:
- Ketua DPRA Ungkap Mendagri Telah Batalkan Qanun Bendera dan Lambang Aceh
- DPRA Resmi Usul Berhentikan Nova Iriansyah dari Gubernur Aceh, PPP Kecewa Nova tak Hadir
- LKPJ Gubernur: DPRA Pertanyakan Penurunan Pendapatan dari Dividen Bank Aceh
Pon Yaya menerangkan, diawal pertemuan ia telah mempertanyakan maksud dan tujuan seminar dimaksud kepada Ketua Komite I DPD RI dan Pemerintah Aceh, namun tidak ada jawaban.
“Kegiatan hari ini dalam rangka apa, apakah konsultasi atau seminar biasa. Tolong dijelaskan dulu. Jangan nanti ada klaim bahwa pemerintah pusat sudah melakukan konsultasi dengan DPRA dalam hal revisi UUPA,” katanya.
Karena selama ini, ungkap politisi Partai Aceh ini, pemerintah pusat, dalam hal ini DPR RI, belum pernah melakukan konsultasi dan meminta pertimbangan DPRA mengenai rencana revisi UUPA.
Baca Juga:
- Jajaran Komisi V DPRA Kembali Lakukan Sidak Rumah Sakit Zainal Abidin
- Warung Kopi Jadi Hangat Pembicaraan Kunker DPRA Ke Amerika Akan Habiskan Rp400 Juta
- Dewan Didesak Panggil Gubernur Aceh Terkait Perawatan Jalan Lintas Provinsi Di Aceh Timur
Sebab berdasarkan Pasal 8 ayat 2 dan Pasal 269 ayat 3 UUPA disebutkan, Dalam hal adanya rencana perubahan undang-undang ini (UUPA) dilakukan dengan terlebih dahulu konsultasi dan mendapatkan pertimbangan DPR Aceh.
Alih-alih mendengar jawaban dari kedua pihak, Pon Yaya malah dibuat kesal karena protesnya tidak dihiraukan. Bahkan, pihak DPD dan Pemerintah Aceh melanjutkan acara itu dengan menerangkan poin-poin yang akan direvisi.
Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Teuku Umar (UTU) Dr Afrizal Tjoetra MSi juga sempat mengingatkan agar pertanyaan Pon Yaya dijawab terlebih dahulu.
Tapi jawaban yang dinginkan tidak ada. Karena itu, Ketua DPRA Pon Yaya mengambil sikap untuk walk out dari pertemuan tersebut meskipun Komite I DPD RI dan Pemerintah Aceh tetap melanjutkannya.
Editor: Amir Arianto / beritakini.co