Infoacetimur.com | Aceh – Nova Iriansyah yakin Aceh bisa lebih mandiri untuk pendanaan demi pembangunan Aceh yang bisa diperoleh dari sektor migas dan hasil alam lainnya.
Hal itu disampaikan Nova dalam sambutannya saat menerima penyerahan dividen PT Pembangunan Aceh atau PT PEMA di Meuligoe Gubernur Aceh, Senin (13/6).
“Tidak perlu ada ketakutan bagi kita bahwa pada saatnya dana otsus akan berakhir.
Kalau kita bekerja keras, maka kemandirian pendanaan bagi pembangunan Aceh yang nanti akan diformulasikan APBA itu akan bisa kita lakukan sendiri,” kata Nova.
Baca Juga:
- DPRA Resmi Usul Berhentikan Nova Iriansyah dari Gubernur Aceh, PPP Kecewa Nova tak Hadir
- LKPJ Gubernur: DPRA Pertanyakan Penurunan Pendapatan dari Dividen Bank Aceh
- Aceh Kalah Lobby, PJ Gubernur Tidak Merujuk UUPA
Tapi lanjut Nova, beberapa kondisi harus diciptakan, Nova memang tak menampik terlalu banyak PR yang harus dilakukan bersama-sama lintas sektor di Aceh.
Salah satu yang sedang digarap kata Nova untuk penunjang pendapatan Aceh ke depan adalah join venture (patungan) investasi dengan Perusahaan ODIN Reservoir Consultant – Asutralia tentang pengembangan dan pengoperasian fasilitas penyimpanan carbon di Aceh.
“Ini sebuah inovasi yang luar biasa dan tentu saya meminta berbagai pakar di Aceh untuk ini.
Ini memang sebuah inovasi yang secara global belum banyak diimplementasikan dan Aceh jadi pioner kalau ini jadi,” kata Nova.
Baca Juga:
- Dewan Didesak Panggil Gubernur Aceh Terkait Perawatan Jalan Lintas Provinsi Di Aceh Timur
- Waskita Hendak Buat PLTA di Aceh, Listriknya Untuk Sumut
- Pemerintah Daerah Diminta Segera Data Tenaga Honorer untuk Isi Formasi PPPK dan CPNS
Dalam sambutannya, Gubernur juga berpesan agar PT PEMA segera merealisasikan penyetoran 30 persen saham yang tertunda kepada Perta Arun Gas.
“Ada yang tertinggal dari tugas-tugas PEMA, bahwa di masa lalu kita membiarkan peluang bisnis 30 persen join venture (perusahaan patungan) dengan Perta Arun Gas.
Saya minta bantu, mohon dibangun lagi komunikasi agar bisa mengambil ruang lagi yang 30 persen saham pada Perta Arus Gas,” pinta Nova Iriansyah.
Nova Iriansyah mengatakan, omzet PT Perta Arus Gas per tahun sangat besar.
“Sudah terlalu besar omzetnya. Kalau kita ada di dalam, maka hari ini kita (Aceh) sudah lumayan kaya, sudah ada persiapan kalau Jakarta benar-benar menghentikan otsus.
Paling tidak lima tahun depan kita sudah punya gantinya, 5-7 triliun kita bisa dapat per tahun melalui PEMA dan anak-anak perusahaannya,” kata Nova.