“Kondisi ini diperparah lagi dengan arus yang berputar di sekitar lokasi reruntuhan batu, apabila debit air sungai naik sedikit saja, perahu boat yang terbuat dari kayu itu tidak berani lewat karena jika perahu oleng sedikit saja dipastikan perahu tersebut akan terbalik dan tenggelam,” Kapolsek Simpang Jernih, Ipda Saidir
Infoacehtimur.com | Aceh Timur – Warga Kecamatan Simpang Jernih Kabupaten Aceh Timur minta pemkab Aceh Timur agar memindahkan reruntuhan batu disamping Batu Katak di Sungai Simpang Jernih agar dapat dipindahkan karena rawan mengundang bahaya.
Pasca banjir bandang yang terjadi di kecamatan tersebut, sedikitnya 10 warga meninggal di lokasi batu katak karena perahu yang mengangkut warga terbalik di lokasi tersebut.
Kapolres Aceh Timur, AKBP Mahmun Hari Sandy Sinurat melalui Kapolsek Simpang Jernih, Ipda Saidir kepada acehsatu, Kamis (17/2/2022) mengatakan, keluhan ini disampaikan warga, saat ia kelapangan keliling Gampong yang ada di Kecamatan tersebut.
Baca Juga:
- Sudah Lebih dari Sebulan Lampu Padam di 4 Desa Pedalaman Aceh Timur. Kenapa?
- Bupati Rocky Pantau Kerusakan Pasca Banjir Aceh Timur
“Sejumlah tokoh Simpang Jernih mengadu padanya, terkait keberadaan reruntuhan batu di samping batu katak di Sungai Simpang Jernih yang rawan terjadi musibah perahu terbalik,” ujar Kapolsek.
Kondisi reruntuhan batu tersebut, tambah Kapolsek lagi hampir menutupi sungai, hanya tersisa sekitar 1,5 meter untuk di lewati perahu yang mengangkut warga dengan jalur sungai berbentuk huruf S dan arus mendaki.
“Kondisi ini diperparah lagi dengan arus yang berputar di sekitar lokasi reruntuhan batu, apabila debit air sungai naik sedikit saja, perahu boat yang terbuat dari kayu itu tidak berani lewat karena jika perahu oleng sedikit saja dipastikan perahu tersebut akan terbalik dan tenggelam,” ujar Saidir.
Baca Juga:
- Peras Warga Malaysia Capai Rp 32 Miliar di Konser, 18 Oknum Coreng Nama Institusi Polisi
- Dua Tersangka Sindikat Uang Palsu di Makasar Oknum Pegawai Bank BUMN
- 3 Penyandang Disabilitas Aceh Timur Dapat Bantuan Kursi Roda Dari Haji Maop
- Pilkada Berlangsung Sukses, Ferry Munandar: Semua Pihak Patut Diapresiasi
- Pokir Elit Ganti Kaca Sulit! Bus Sekretariat DPRK Aceh Timur Ancam Keselamatan
Selam ini lanjut Saidir, jika tekong perahu ragu saat melintas batu katak, maka penumpang di arahkan untuk turun dan diminta berjalan kaki mendaki tebing sungai yang kondisinya curam, baru kemudian, perahu melintas batu katak dan menunggu penumpang di seberang untuk diangkut lagi.
Dijelaskan Kapolsek lagi, Jalur Sungai Simpang Jernih merupakan jalur transportasi utama warga empat desa di kecamatan tersebut yakni, Gampong Tampor Paloh, Gampong Tampor Bor, Mielidi dan Kampong HTI.
Ke empat warga gampong ini saban hari melintas jalur batu katak, baik untuk membeli kebutuhan sembako maupun urusan pemerintahan di ibu kota kecamatan karena tidak ada jalur darat yang menghubungkan desa mereka dengan ibukota kecamatan Simpang Jernih.
“Dilokasi tersebut juga pernah terjadi beras bantuan sebanyak 10 ton yang diangkut menggunakan perahu terbalik di lokasi batu katak itu, padahal beras tersebut akan di bagikan kepada warga desa,” lanjutr Saidir lagi
Empat tahun lalu, tambah Mantan Kanit Tipikor Polres Aceh Tamiang ini, warga setempat yang merupakan guru renang, meninggal tenggelam saat ia menyelamatkan warga yang terbalik perahunya. Selaku penyambung lidah warga Simpang Jernih, Saidir berharap, Pemkab Aceh Timur membantu memindahkan reruntuhan batu tersebut yang ada di tengah Sungai Simpang jernih sehingga warga tidak khawatir tenggelam perahunya saat melintas arus sungai di batu katak.***
artikel : acehsatu.com