INFOACEHTIMUR.COM | Pada 11 Maret lalu, Ranto Peureulak, Aceh Timur heboh soal meledaknya sumur bor minyak hasil bumi tepatnya di Desa Mata Ie. Diketahui ini merupakan kejadian yang kedua kalinya.
Apa boleh buat karena ini memang sudah menjadi turun temurun sejak dulu dalam mencari rezeki warga di Ranto untuk menafkahi keluarga.
Hal ini di ungkapkan oleh salah seorang warga setempat yang enggan disebutkan namanya, kepada Infoacehtimur.com dilokasi pada Sabtu (12/03/2022).
“Hari ini orang Ranto jauh lebih baik dari pada sebelumnya, walaupun saat ini dalam kerja resiko besar,” ungkapnya.
Sebelumnya, kata dia, pengeboran minyak bumi di Ranto Peureulak sempat dilarang pemerintah agar warga tidak melakukan nya lagi. Larangan itu membuat warga di Ranto kehilangan pekerjaan, dan terpaksa mendekam dirumah. Hingga tak tahu memberi apa ke keluarga.
Namun warga menolak serta melawan larangan itu agar bisa kembali bekerja mengebor minyak. Hari itu berjalan lancar dan warga kembali melakukannya.
“Kami lebih baik mati terbakar daripada mati kelaparan, tidak ada yang bisa dikerjakan disini selain melakukan pengeboran minyak, lalu meminta pemerintah legalkan pengeboran minyak bagi warga di Ranto,” ujar dia.
Dia mengatakan, pemerintah dan pihak manapun untuk tidak melarang warga di Ranto mencari rezeki demi keluarga nya.
“Harus kemana lagi kami mencari rezeki, kepada pemerintah daerah kami mohon akan melegalkan serta jaminan keselamatan pekerjaan ini,” pintanya.