Infoacehtimur.com | Aceh Timur – Setelah terjadinya kebakaran di salah satu sumur minyak tradisional Aceh Timur, Tepatnya di kecamatan Rantoe Peureulak. hal ini menjadi menjadi perbincangan buah bibir di kalangan banyak masyarakat mulai dari kantor pemerintah hingga warung kopi.
Beberapa hari lalu Safaruddin Ketua YARA (Yayasan Advokasi Rakyat Aceh) telah melayangkan surat somasi, kepada kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi (SKK MIGAS) dan Direktur utama (Dirut) Pertamina.
Hal ini tentu akan menjadi hal baru dan masalah baru tentunya di kalangan masyarakat, terutama bagi mereka yang hanya mengantungkan diri mereka pada sumur minyak.
Baca Juga:
- YARA Somasi Kepala SKK Migas dan Dirut Pertamina Terkait Sumur Minyak Ilegal Peureulak
- Dua orang Ditetapkan Tersangka Terkait Sumur Bor Minyak di Ranto Peureulak
Hal ini membuat salah satu pemuda Dedi Iskandar, asal Ranto Peureulak yang dimana ia meminta Agar mempertimbangkan kembali masalah tersebut, dikarenakan dengan adanya sumur minyak tradisional ini terutama masyarakat khususnya kecamatan Ranto Peureulak, Aceh timur, tak lagi menjadi beban bagi pemerintah untuk menanggulangi masyarakat miskin dan mereka mandiri dengan caranya walau kadang kala nyawa taruhannya.
Sumur tua yang memberi manfaat bukan hanya satu dua orang saja, akan tetapi Hampir Seluruh masyarakat Aceh Timur Terutama Ranto Peureulak yang mendapatkan lapangan kerja, di mulai dari ibu-ibu dan anak-anak yatim dan lainnya juga mendapat kan manfaat dari adanya sumur minyak tradisional ini.
Dedi Iskandar ” menurut pandangan mata sumur – sumur itu kini telah menyerap atau menampung lebih dari 5000 orang tenaga kerja yang hanya mengandalkan kan hasil lelesan minyak di pengeboran tradisional, sebagian besar dari kalangan ibu – ibu dan anak – anak yang berstatus miskin dan anak yatim, yang belum tertampung dalam fasilitas pengurangan orang miskin oleh pemerintah Aceh” katanya.
Baca Juga:
- Sumur Bor Minyak di Aceh Timur Ternyata Bisa Tampung Ribuan Naker
- Duar! Sumur Bor Minyak di Ranto Peureulak Aceh Timur Kembali Meledak
“Bayangkan jika lapangan kerja ini tidak ada lagi, mungkin hal buruk seperti angka kriminalitas akan meningkat di aceh terutama wilayah Kabupaten Aceh Timur, khususnya kecamatan Ranto Peureulak”.
“Saya selaku putra asli kecamatan Ranto Peureulak Meminta agar pemerintah lebih mempertimbangkan lagi, sangat menyayangkan apabila sumur minyak tradisional ini ditutup karena ini sudah menjadi mata pencaharian sehari-hari masyarakat setempat”
“Bukan hanya dari kecamatan Ranto Peureulak saja, hampir Seluruh Aceh Timur, dari berbagai kecamatan datang kemari untuk mencari rejeki”.
Pemuda tersebut, mengatakan bahwa, pemerintah aceh timur saja tidak mampu membuka lapangan kerja bagi masyarakat miskin yang berjumlah besar seperti di Ranto peureulak ini.
Baca Juga:
“Coba kita lihat di mana ada PT dan perusahaan yang mampu menampung, dan mendongkrak ekonomi masyarakat selama ini yang jumlah besar, Maka dari itu mohon di pertimbangkan kembali, jika Jika Tak Sanggup Membuka Maka Jangan Menutup, Ini Masalah Perut Semua Masyarakat.” beber dedi
Harapan tokoh pemuda ini, meminta kepada pemerintah Aceh Timur, Khususnya, dan Pemerintah Aceh, baik itu eksecutif, legeslatif, dan yudikatif, untuk dapat, kiranya, mencari solusi dan regulasi, agar, sumur miyak yang di kelola masyarakat, menjadi legal, serta dapat melakukan sosialisasi, tentang tata cara pengelolaan nya dengan keamanan yang ketat dan baik, agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.***
Baca Juga:
- Armia Pahmi Ajak Masyarakat Bersatu untuk Aceh Tamiang yang Lebih Baik
- Aceh Timur Siapkan Peserta MTQ XXXVIII Pidie Jaya
- IRT di Kota Langsa Jadi Korban Penyerangan dan Perampokan Oleh OTK
- Surat Perintah Penangkapan PM Israel Netanyahu Resmi Diumumkan ICC
- Donasi Warga untuk Calon Bupati Aceh Timur Iskandar Alfarlaky – Zainal Abidin