Oleh : Muhammad Iqbal (Ekonomi Makro Islam, IAIN LANGSA)
PENDUDUK Miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan dibawah garis kemiskinan. Garis Kemiskinan (GK) merupakan penjumlahan dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM).
Garis Kemiskinan (GK) mencerminkan nilai rupiah pengeluaran minimum yang diperlukan seseorang untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya selama sebulan, baik kebutuhan makanan maupun non-makanan. GK terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non-Makanan (GKNM).
Garis Kemiskinan Makanan (GKM) merupakan nilai pengeluaran minimum untuk kebutuhan makanan yang disetarakan dengan 2100 kilokalori per kapita per hari. Paket komoditi kebutuhan dasar makanan diwakili oleh 52 jenis komoditi (padi-padian, umbi-umbian, ikan, daging, telur dan susu, sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, minyak dan lemak, dll). Sedangkan Garis Kemiskinan Non-Makanan (GKNM) merupakan nilai pengeluaran minimum untuk kebutuhan non-makanan berupa perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan. Paket komoditi kebutuhan dasar non-makanan diwakili oleh 51 jenis komoditi di perkotaan dan 47 jenis komoditi di perdesaan.
Berdasarkan grafik diatas, sudah terlihat jelas bahwa selama lima tahun terakhir di Kabupaten Aceh Timur dan Kota Langsa yaitu tahun 2016 – 2020 persentase penduduk miskin mengalami kenaikan dan penurunan. Penyebab dari kenaikan dan penurunan angka persentase penduduk miskin disebabkan oleh beberapa yaitu: terjadi perubahan rata-rata upah buruh/ hari.
Dalam hal kenaikan upah, maka dapat menurunkan jumlah penduduk miskin; Nilai tukar petani (NTP) yang meningkat sehingga dapat menurunkan jumlah penduduk miskin; daya beli masyarakat yang rendah juga mempengaruhi kenaikan jumlah penduduk miskin; Realisasi bantuan sosial baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah relatif berjalan dengan baik sehingga dapat menurunkan jumlah penduduk miskin; Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) rendah yang dapat meningkatkan angka persentase jumlah penduduk miskin; Kenaikan harga bahan bakar minyak menjadi pemicu kenaikan harga barang kebutuhan pokok yang mendorong peningkatan jumlah penduduk miskin; serta dampak Covid-19 terhadap penurunan pendapatan dan penduduk usia kerja, baik itu menjadi pengangguran, tidak bekerja, maupun pengurangan jam kerja bagi yang bekerja akan meningkatkan jumlah penduduk miskin.
Dampaknya jika terus mengalami kenaikan jumlah penduduk miskin adalah semakin ramai orang yang menjadi gelandangan, meminta –minta di pinggir jalan, dan malas untuk mencari pekerjaan sehingga mencari pekerjaan yang tidak halal seperti mencuri, menjual barang haram dan lain sebagainya. Sedangkan jika jumlah penduduk miskin menurun, maka kondisi masyarakat akan sejahtera, aman, dan damai.
Pemerintah telah memberikan solusi yaitu berupa bantuan untuk rumah tangga diberikan dalam bentuk perluasan penerima dan manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) dan Kartu Sembako, Bantuan Sembako, Bantuan Sembako Tunai, Bantuan Langsung Tunai Dana Desa, Bantuan Beras PKH, serta pemberian Bantuan Tunai Penerima Kartu Sembako, Subsidi Gaji/Upah, Kartu Pra Kerja, Diskon Listrik, Subsidi Kuota Internet untuk mendukung Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), Bantuan Subsidi Upah (BSU) BPJS Ketenagakerjaan dan tenaga pendidik honorer.
Di sisi lain, untuk mendorong perekonomian dari sisi supply, pemerintah juga memberikan bantuan kepada sektor usaha terutama untuk UMKM yang terdampak cukup besar akibat pandemic COVID-19 dengan cara menopang permodalan dan cash flow. Harapannya, hal ini akan membantu agar UMKM tetap bertahan dan dapat melakukan jump start pada masa pemulihan ekonomi. Dukungan yang diberikan oleh pemerintah berupa penempatan dana, subsidi bunga, Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM), insentif PPh Final UMKM, penjaminan kredit, dan pembiayaan investasi LPDB bertujuan untuk menekan laju peningkatan angka kemiskinan, menekan angka pengangguran serta meningkatkan daya beli masyarakat dengan tujuan utamanya adalah memulihkan kesejahteraan masyarakat.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kemiskinan akan berdampak negatif bagi masyarakat, maka dari itu Pemerintah telah membuat banyak program bantuan untuk masyarakat agar dapat menurunkan jumlah penduduk miskin.