
Infoacehtimur.com / Aceh – Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Aceh tetapkan empat wilayah yang masuk kategori rawan terjadinya pelanggaran saat pesta Pemilu 2024.
Hal tersebut di ungkapan oleh Koordinator Divisi Penanganan Pelaporan dan Data Informasi Panwaslih Aceh Fahrul Rizha Yusuf, di Banda Aceh, saat memaparkan hasil pengawasan selama 2022 dan rencana 2023 Jumat.(6/1)
Seperti di lansir dari Elshinta.com Fahrul mengatakan “Khusus untuk Aceh ada empat kabupaten yang masuk dalam kategori rawan tinggi,”.
Baca juga:
- Panwaslih Aceh Timur Buka Rekrutmen Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan.
- DPR Aceh Sebut Bawaslu RI Seperti Tuli dan Buta.
- Rekrutmen Panwascam Berakhir, Berikut Nama-Nama Yang Lulus dan Terpilih
Namun, Bawaslu RI telah menyusun dan menentukan indeks kerawanan pemilu (IKP) di Aceh. Untuk Aceh secara keseluruhan masuk kategori rawan sedang dengan skor 30,06 persen.
“Kerawanan yang dimaksud sesuai dengan IKP yang dikeluarkan Bawaslu RI, seperti adanya potensi politik uang, hoax, politik identitas, hingga potensi kecurangan saat perhitungan suara,” ujarnya.
Fahrul menuturkan untuk mencegah kerawanan pelanggaran Pemilu 2024, Panwaslih Aceh telah melakukan beberapa pencegahan mulai penguatan internal hingga membangun hubungan harmonis dengan stakeholder dan edukasi pengawasan partisipatif oleh masyarakat.

Adapun langkah-langkah pencegahan yang dilakukan melalui masyarakat adalah membentuk dan mengembangkan gampong (kampung) demokrasi, antipolitik uang, politik SARA, dan hoax yang tersebar di 15 kabupaten/kota di Aceh.
“Bahkan, kita menyiapkan sebanyak 2.221 kader pengawas partisipatif yang telah mengikuti sekolah kader pada 2022,” katanya.
Baca juga:
- Akun Sosmed KIP Aceh Timur Tuai Cibiran Netizen: File Pengumuman Diduga Palsu.
- KIP Aceh Timur Rekrut 1.539 Anggota PPS.
- Partai Lokal Aceh PA Daftarkan Diri ke KIP Aceh, Berkas Dinyatakan Lengkap
Sedangkan untuk empat daerah paling rawan di Aceh, kata Fahrul, yaitu Kabupaten Pidie 61,80 persen, Aceh Selatan 57,75 persen, Simeulue 67.07 persen, dan Nagan Raya dengan skor 53,03 persen.
Tak hanya itu, lanjut Fahrul, pihaknya melaksanakan peningkatan kapasitas SDM pengawas dan kelembagaan dalam bidang pencegahan, partisipasi masyarakat, humas, hukum, penanganan pelanggaran, dan penyelesaian sengketa.
“Semua ini perlu kita lakukan, maka kolaborasi bersama dengan berbagai stakeholder, termasuk media diharapkan mampu mewujudkan pemilu yang jujur, adil, dan damai,” demikian Fahrul Rizha Yusuf.
JANGAN LUPA ikuti UPDATE BERITA lainnya dan follow akun GOOGLE NEWS INFOACEHTIMUR.COM