INFOACEHTIMUR.COM | Banyak desa-desa di Provinsi Aceh yang belum tersentuh infrastruktur internet. Lewat program WiFi Desa, beberapa desa di Aceh Besar dan Aceh Utara kini mulai merasakan kehadiran internet masuk desa.
Program ini merupakan inisiasi diaspora asal Aceh, Aulia Velmy, yang sekarang bekerja sebagai Manajer Teknologi dan Ekosistem Konektivitas untuk wilayah Asia Pasifik di perusahaan Meta ( Facebook), Singapura.
Menurut Aulia Velmy, infrastruktur jaringan internet dan literasi digital yang mumpuni masih mengalami keterbatasan di daerah pedesaan di Indonesia, tidak terkecuali Aceh, tanah kelahirannya.
Terlebih, tutur Aulia, kondisi Pandemi Covid-19 yang melanda dunia saat ini, telah mengajari manusia betapa pentingnya infrastruktur jaringan internet dan literasi digital yang baik.
“Terutama dalam mendukung aktivitas masyarakat, seperti aktivitas sosial, pendidikan, pekerjaan, dan ekonomi,” kata Aulia kepada merdeka.com saat menyambangi lokasi program WiFi Desa di permukiman Lampanah Leungah, Aceh Besar, Kamis (3/2).
Aulia Velmy menyebut, dengan semangat membangun kemitraan dan saling bersinergi untuk membangun daerah, maka pemerataan digitalisasi dapat dilakukan dengan lebih baik.
“Ini akan membuka sekaligus menciptakan kesempatan dan peluang yang lebih luas lagi untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Aceh,” ujarnya.
Program WiFi Desa ini merupakan hasil kemitraan PT Acehlink Media yang didukung Facebook Connectivity.
Sementara itu, CEO PT Acehlink Media M. Rusdi Aziz mengatakan, pembangunan jaringan WiFi Desa ini tersebar di 12 titik di Aceh Besar dalam permukiman Lampanah Leungah. Kemudian, program ini juga hadir di 14 desa di Kabupaten Aceh Utara.
“Kami berharap program pembangunan jaringan WiFi Desa seperti di dua kabupaten ini, akan terus berlanjut ke sejumlah desa terpencil lainnya di Aceh,” katanya.
Menurutnya, jaringan internet saat ini telah menjadi kebutuhan masyarakat sampai ke pelosok desa untuk menunjang kehidupan warga.
Program kemitraan WiFi Desa Aceh ini juga turut diinisiasi pendamping desa di permukiman Lampanah Leungah, Ferry Fadjmuhar. Dia mengatakan, pemerintah desa berkomitmen menjaga infrastruktur dan keberlanjutan program WiFi Desa melalui alokasi Dana Desa.
Ferry menyebut, berdasarkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Permendes PDTT), tentang prioritas penggunaan Dana Desa tahun 2022, membolehkan penggunaan Dana Desa digunakan untuk membangun infrastruktur internet desa.
“Permendes itu bertujuan demi mewujudkan desa digital. Nah, program kemitraan WiFi Desa ini sejalan dengan harapan pemerintah agar desa kian mandiri. Kami mengucapkan terima kasih kepada Facebook Connectivity, Acehlink, dan Perangkat Desa di permukiman Lampanah Leungah yang berkolaborasi mewujudkan program WiFi Desa,” pungkasnya./Merdeka