Infoacehtimur.com | Aceh Utara – Bantuan sapi dari aspirasi yang diberikan anggota DPRA melalui Pemerintah Provinsi Aceh dan Dinas Peternakan untuk kelompok ternak Sapi Pemuda Berkarya di desa Blang Karieng, Kecamatan Nisam, Kabupaten Aceh Utara,Tahun 2020, diduga tidak tepat sasaran, Selasa 28 Jun 2022.
Hal tersebut diperkuat dengan adanya dokumen pengajuan proposal bantuan modal usaha yang di tujukan kepada Gubernur Aceh dan Kepala Dinas peternakan Aceh, menunjukkan Rencana Usulan Permohonan induk lembu jantan yang berjumlah 10 Ekor sapi dengan harga satuan Rp.9.000.000-,Biaya pangan dan obat -obatan Rp.20.000.000 dengan total mencapai Rp.110.000.000-,.
Menurut sumber yang tidak ingin disebutkan namanya, kelompok tersebut diketuai oleh Al Mansur, ia juga mengutip anggaran kepada 10 orang anggota kelompoknya sejumlah Rp.400.000 per-orang dengan alasan biaya pembuatan proposal,” jelas sumber.
Buka Update: Berita Aceh Timur dan Aceh
- Sebanyak 27.379 Ekor Sapi di Aceh Terpapar Virus PMK
- Kini Sebanyak 723 Ekor Sapi di Aceh Timur Terinfeksi PMK
- Sebanyak 1.395 Ekor Sapi di Langsa Positif PMK
Kecurigaan sumber mulai muncul saat sapi bantuan tersebut datang ke Desa mereka yang diperkirakan dini hari tanpa diketahui anggota kelompok lain, namun sapi yang datang hanya berjumlah 8 ekor sapi dan di pisahkan 2 ekor dengan alasan jatah partai, mirisnya lagi sapi tersebut memiliki kualitas yang buruk seperti kurus hingga mencret.
Tidak lama setelah itu hilang lagi 2 ekor sapi, namun kata ketua kelompo sudah mati tanpa memperlihatkan bukti apapun sekarang sisanya 4 ekor sapi, setelah setahun ini Alhamdulillah kondisi sapi yang kurus dan mencret itu sudah lumayan sehat,” paparnya.
Tekait hal tersebut anggota kelompok meminta kepada pihak berwajib untuk turun dan melalukan audit untuk bantuan sapi dari aspirasi dewan tersebut, yang seharusnya mereka terima untuk memastikan ada atau tidaknya permainan yang dialami kelompok mereka.
Al Mansur ketua kelompok peternakan sapi Pemuda Berkarya desa Blang Karieng saat di konfirmasi membenarkan bantuan tersebut merupakan aspirasi dari anggota DPRA Muslem, namun hanya 8 ekor sapi yang datang ke desanya.
Benar yang saya terima hanya 8 ekor sapi itu pun saya langsung ambil di Langsa sampai ke desa malam sekitar pukul 02:00 Wib. Saat ditanya tentang keberadaan sapi tersebut ia mengatakan bahwa telah diberikan ke kelompok dan ada beberapa lainnya mati, namun saat ditanya bukti seperti laporan kematian sapi maupun dokumentasi ia mengaku sudah mengirimkan ke anggota Dewan pemilik aspirasi tersebut.
Lanjutnya lagi, saya sudah bagikan kepada kelompok, sama saya hanya 2 ekor saja, untuk sapi yang mati hanya saya berikan dokumentasi ke anggota DPRA, dan dari anggota kelompok ada yang dititipkan ke orang lain di Buloh,” katanya.
Buka Update: Berita Aceh Timur dan Aceh
- Selain PMK, Ratusan Sapi di Aceh Timur Mengindap Penyakit Cacar
- Jelang Idul Fitri, Harga Daging Meugang di Langsa Diprediksi Naik Hingga Rp200 Ribu Perkilogram
- Teror Masif PMK kala Iduladha di Depan Mata
Dihari yang sama, ketua umum partai SIRA Muslim Syamsuddin, ST, MAP saat dikonfirmasi via WhatsApp membantah bahwa partainya mengambil jatah sapi tersebut, bahkan ia tidak tau soal kematian sapi karena tidak pernah dikirimkan bukti kematian seperti yang disebutkan Al Mansur.
Saya tidak pernah menagih hal itu, bahkan hingga saat ini saya tidak tau keadaan dan keberadaan sapi bantuan tersebut, tidak ada itu dia kirim bukti kematian sapi, karena itu sudah urusan kelompok,” ucap Muslem.
Muslem juga akan melaporkan kelompok tersebut apabila terbukti bermain seperti yang disebutkan anggota kelompok.
Tambanya, saya tekankan apabila memang terbukti ada permainan yang dilakukan kelompok tersebut ,saya sendiri yang laporkan mereka ke polda Aceh, untuk itu saya dukung apabila hal ini dipublish,” ucapnya.
Muslem berharap dengan terungkapnya isu tersebut akan ada atensi dari pihak berwenang untuk melakukan kroscek ke lapangan dan ditindaklanjuti secara hukum agar hal serupa tidak terulang kembali,” tutup Muslem.