Kini kata Al- Farlaky, pengelolaan kembali diambil alih oleh Pertamina dan bermitra dengan perusahaan PT ATKE dan milik daerah yaitu PT ATEM.
“Dibawah perusahaan milik daerah kami, menjadikan PT Aceh Timur Kawai Energi ini diproyeksikan menjadi mitra strategis dalam mengembangkan potensi migas daerah dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Aceh Timur,” harap Al- Farlaky.
Lebih lanjut, Bupati juga menyoroti pentingnya menciptakan iklim investasi yang kondusif. Ia mengungkapkan bahwa masih banyak calon investor yang ragu untuk masuk ke Aceh Timur karena kendala soal keamanan dan penerimaan masyarakat.
“Saya minta dukungan dari seluruh pihak agar tidak ada lagi kesan bahwa Aceh menolak investasi. Siapa pun yang ingin masuk, dari negara mana pun, kita buka pintu. Yang penting semua harus taat aturan, bayar pajak, dan ikut membangun daerah,” ujarnya.
Baca Juga: PT. Aceh Timur Kawai Energi Kembali Beroperasi, Bukti Janji Al-Farlaky soal Keamanan Investor
Baca Juga: PT. Koperasi Primajasa Sulap Pasar Lama Desa Bayeun Aceh Timur menjadi Lapak Pekan
Sementara itu, Direktur PT. Aceh Timur Kawai Energi (ATKE), Sayed Nouval, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas kesempatan untuk kembali ke tanah kelahirannya di Kecamatan Ranto Peureulak.
Ia mengaku semangatnya kembali tumbuh setelah melihat komitmen dan perhatian langsung dari Bupati Aceh Timur. ” Bupati telah memberikan solusi yang sangat baik, demi kepentingan perusahaan dan masyarakat. Karena itu, izinkan kami kembali beroperasi di sini secara resmi dan legal,” tambahnya.
Lebih jauh, Sayed menegaskan, perusahaan nya berkomitmen menjalankan operasi yang berkelanjutan, tidak hanya dari aspek teknis dan ekonomi, tetapi juga sosial, lingkungan, dan pengembangan sumber daya manusia (SDM).
“Kami menempatkan aspek sosial dan lingkungan sebagai prioritas utama dalam setiap kegiatan.”
Halaman Selanjutnya